Seorang warga sedang mengumpulkan sampah. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Program Adipura Desa yang rutin dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli setiap tahunnya, tak lagi berjalan sejak 2020. Sekretaris DLH Kabupaten Bangli Gusti Laksana mengakui hal itu.

Ia mengatakan DLH saat ini telah membuat program baru yakni Bijak Sadia Padu yang lebih menekankan penerapan pengelolaan sampah berbasis sumber. Laksana mengatakan Adipura Desa tidak lagi jalan sejak adanya pandemi COVID-19.

Baca juga:  Segini, Jumlah Sampah yang Dikumpulkan dalam "Suksma Bali"

Pandemi membuat pihaknya tidak bisa turun mengumpulkan masyarakat dan melakukan penilaian ke desa-desa. Jika Adipura masih berjalan, pada bulan ini biasanya pihaknya sedang disibukan turun ke desa-desa hingga September. Selanjutnya pada Oktober dilaksanakan pengumuman hasil penilaian.

Saat ini DLH membuat program Bijak Sadia Padu. Singkatan dari kebijakan strategis pengelolaan sampah terpadu.

Program ini, dikatakan memiliki tujuan yang sama dengan Adipura Desa. Yakni menciptakan kebersihan, keindahan dan kenyamanan lingkungan.

Baca juga:  Berenang di Pantai Sanur, Waspadai Ubur-ubur Bluebottle Beracun

Bijak Sadia Padu lebih menekankan pelaksanaan peraturan gubernur Bali tentang pengelolaan sampah berbasis sumber. Program ini juga dibuat menyesuaikan visi misi bupati bangli yang baru.

Jelasnya, dalam pengelolaan sampah berbasis sumber, desa dan masyarakat diarahkan memilah dan mengelola sampah yang dihasilkan. Dengan pelaksanaan program itu salah satu hal yang diharapkan adalah volume sampah yang masuk ke TPA bisa diminimalisir dan hanya berupa sampah residu.

Baca juga:  Gianyar Raih Tropi dan Penghargaaan Kalpataru 2018

Pemkab Bangli melaksanakan Adipura Desa sejak 2014. Tujuannya menciptakan dan meningkatkan kebersihan, keindahan dan kenyamanan lingkungan.

Dalam program itu, Pemkab melalui DLH melakukan penilaian terhadap kebersihan dan penataan lingkungan ke seluruh desa/kelurahan, sekolah dan instansi pemerintahan. Bagi yang dapat nilai tertinggi diberikan penghargaan Adipura, sedangkan yang terjorok ditancapkan bendera hitam. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *