Air Laut pasang menhempas meja pedagang Pantai Kuta. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Air laut pasang kembali terjadi di pantai Kuta, Kamis (27/5). Dari pantauan di lokasi, air laut meluber hingga ke tepi pantai, bahkan sampai menghempas meja pedagang yang ada di pinggir pantau.

Beruntung kejadian tersebut tidak berdampak signifikan, karena situasi pantai kebetulan sangat sepi. Ketua Pengelola (Satgas) Pantai Desa Adat Kuta Mangku Wayan Sirna mengatakan, fenomena terjadi sekitar pukul 09.15 WITA.

Sebelum meluber, itu diawali gulungan ombak dengan tinggi yang diperkirakan mencapai 3 meter. Bahkan hempasan ombak ini juga sempat menyapu meja dan barang dagangan milik pedagang pantai.

Baca juga:  Lelang Jabatan, Istri Wabup Badung Lolos Tiga Besar

Kejadian yang mengagetkan itupun diakui cukup membuat panik. Utamanya para pedagang yang sudah mulai beraktivitas di pantai. “Untuk pengunjung, saat ini masih sepi. Jadi yang berlarian menghindari air kebanyakan adalah pedagang yang sudah mulai beraktivitas,” bebernya.

Dikatakannya, kondisi serupa juga terjadi Rabu (26/5). Saat itu kata dia, hempasan air laut hingga mencapai Kantor Satgas Kuta. Bahkan di beberapa titik sampai keluar menyentuh badan Jalan Pantai Kuta. “Pada Rabu, air sampai keluar pantai melalui beberapa pintu masuk. Seperti di depan McDonald’s dan Beachwalk,” ungkapnya.

Baca juga:  Cangkang Simcard Disulap Jadi "Conblock" dan Pegangan HP

Menurut dia, fenomena semacam itu memang biasa terjadi. Apalagi bertepatan dengan hari Purnama. Namun diakui, itu tidak selalu membuat air terlempar jauh hingga ke badan jalan. “Kami tentu berharap agar masyarakat tetap waspada ketika berkunjung ke pantai. Tidak tertutup kemungkinan, besok kejadian serupa akan terulang kembali,” ucapnya.

Terpisah, Sub Koordinator Subidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Tirtha Wijaya membenarkan bahwa kondisi gelombang laut memang terbilang cukup tinggi. Utamanya di perairan selatan Bali yang ketinggiannya mencapai 4 meter.

Baca juga:  Dua Hari Berturut, Tambahan Kasus COVID-19 dan Pasien Sembuh di Bali Capai Puluhan Orang

Hal itu terjadi akibat adanya tekanan tinggi di wilayah perairan barat daya Australia. Tekanan tersebut kemudian menyebabkan angin kencang, yang memicu tingginya gelombang laut. “Kondisi gelombang laut saat ini cukup tinggi, di Samudera Hindia selatan Bali mencapai 4 meter,” ungkapnya.

Ia mengatakan kalau faktor lain penyebab pasang air laut yakni akibat posisi Bulan dan Matahari. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *