I Ketut Dedy Aryadi (kiri) semasa hidupnya. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kabut duka menyelimuti jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten Tabanan, lantaran salah satu staf terbaiknya I Ketut Dedy Aryadi (50) dikabarkan meninggal dunia. Ia menjadi korban tabrakan beruntun di jalur nasional Denpasar Gilimanuk, tepatnya di Desa Yeh Sumbu, Mendoyo, Negara, pada Selasa (13/4).

Korban yang menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pengawalan Pimpinan dan Tamu VIP di Satpol PP Tabanan ini di mata sejumlah rekan-rekannya dikenal low profil, dan suka bergaul. Almarhum juga merupakan lulusan STPDN angkatan 07 dan cukup dikenal baik oleh rekan seangkatannya seperti Camat Kediri I Made Murdika dan Camat Selemadeg Timur, I Putu Adi Praja.

Baca juga:  Dinilai Cacat Hukum, Dewan Rekomendasikan Pilkel Serentak Ditunda

“Sempat kaget juga, mendengar dia (Dedy, red) meninggal karena lakalantas, orangnya baik, low profile, tenang dan suka bergaul. Dia meninggal saat mau pulang kampung saat penampahan Galungan,” beber Putu Adi Supraja, rekan almarhum yang juga mantan Sekretaris Satpol PP Tabanan, Rabu (14/4).

Sementara itu Kasatpol PP Tabanan I Wayan Sarba membenarkan jika salah satu stafnya meninggal akibat lakalantas beruntun di wilayah Negara. “Kaget juga, diinfo sama anggota Selasa malam, langung saya perintahkan anggota cek kebenarannya, dan memang benar Dedy kecelakaan dan meninggal saat di puskesmas, dan saat ini jenasah info dari keluarga masih dititip di RS Negara,” terangnya.

Baca juga:  Lakalantas di Anggungan, 1 Tewas dan 2 Luka-luka

Ia menambahkan dirinya dan sejumlah anggota akan berencana melayat pada Jumat (16/4). Sarba mengatakan, almarhum bergabung di Satpol PP Tabanan sekitar tiga tahun, dimana memang yang bersangkutan memang pendiam.

Kesehariannya almarhum tinggal di perumahan Sanggulan, Desa Banjar Anyar Kediri. Dan saat pulang kampung, almarhum seorang diri mengendarai sepeda motor, lantaran istri dan kedua anaknya sudah lebih dulu pulang kampung. “Informasi, istrinya pulang kampung lebih dulu naik mobil, karena almarhum katanya mau bersih-bersih di rumah sebelum pulkam, ternyata terlibat laka lantas dan meninggal,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Bali Masih Zona Merah dan Orange, Ini Panduan Shalat Idul Fitri Cegah COVID-19
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *