Untuk mencegah penyebaran covid-19, sekolah-sekolah di Kota Denpasar memberlakukan pembelajaran jarak jauh. Nampak orangtua siswa bersama anaknya mengambil lembaran ujian sekolah di SD Saraswati 6 Denpasar, Senin (16/3/2020). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim telah memberikan sinyal terkait pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah sebelum Juli 2021. Kebijakan ini dilakukan bila semua guru dan tenaga pendidik di masing-masing sekolah sudah divaksinasi Covid-19.

Meski demikian, belum semua daerah memastikan akan melakukan PTM. Seperti yang dilakukan Pemkot Denpasar.

Plt. Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Denpasar, A.A. Made Wijaya Asmara, Rabu (31/3) mengungkapkan pihaknya belum berencana untuk melakukan PTM. Apalagi, petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian belum ada. “Kami masih menunggu juknisnya dari pusat, bila sudah turun, baru kita akan rancang uji coba PTM di Denpasar,” ujar Gung Wijaya, sapaan akrab Plt. Kadisdikpora Denpasar ini.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Melandai, Disdikpora Bali Sudah Putuskan akan Gelar Kembali PTM

Selain itu, menurut Gung Wijaya, guru yang sudah tervaksinasi Covid-19 belum semuanya. Masih ada yang belum mendapatkan vaksin.

Sampai sekarang diperkirakan baru 50 persen guru di Denpasar sudah tervaksinasi COVID-19. Karena itu, pihaknya belum bisa memutuskan untuk menggelar PTM. “Kami harus hati-hati dalam PTM, karena anak-anak masih sangat rentan terjangkit Covid-19. Karena itu, kami harus pelan-pelan dulu sambil menunggu juknisnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kabid Pendidikan SMP, Disdikpora Kota Denpasar, A.A. Gede Wiratama mengungkapkan, proses belajar mengajar untuk saat ini masih dilakukan secara daring. Tetapi dengan petunjuk dari kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI yang mengatakan Agustus 2021 sekolah tatap muka dibuka, Pemkot mulai mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan yang ketat sebelum kegiatan tersebut dijalankan.

Baca juga:  Dari ODGJ Tusuk Ibu Tiri hingga Pengoplos Elpiji Ditangkap

Gung Wiratama mengatakan, dari petunjuk tersebut, Disdikpora saat ini sudah melakukan koordinasi, bahwa belajar tatap muka akan digelar Juli 2021 mendatang. Tetapi, belajar tatap muka tidak dijalankan secara langsung melainkan akan dilakukan uji coba terlebih dahulu.

Uji coba tersebut hanya akan melibatkan beberapa sekolah terpilih. Sekolah yang bisa mengajukan uji coba mereka yang sudah memenuhi persyaratan protokol kesehatan. “Kita sudah tetapkan Juli 2021 sudah mulai uji coba tatap muka. Jadi, kita benar-benar persiapkan dari sekarang,” jelasnya.

Baca juga:  Warga Antre Lama, Operasi Pasar Gas Melon Perlu Dievaluasi

Menurut Agung Wiratama, setelah uji coba tidak ada klaster baru yang ditimbulkan. “Kami sangat berhati-hati sekali, nanti kalau sudah ada yang mendaftar kita akan pilih beberapa sekolah saja dulu. Mungkin dari kesiapannya kita pilih, perwakilan swasta dan negeri nanti ada. Jadi, fasilitasnya juga jangan sampai kurang terutama wastafel. Kalau muridnya banyak mungkin ada 500 siswa ternyata wastafel hanya dua kan itu tidak cukup. Jadi kesiapan itu yang kita cari,” ujarnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *