Tangkapan layar Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster (kanan) dan Bupati Gianyar, Made Mahayastra (dua kiri) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Puri Agung Ubud, Selasa (16/3). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan vaksinasi massal yang berlokasi di Puri Agung Ubud, Gianyar pada Selasa (16/3). Usai melakukan peninjauan dan berbincang dengan sejumlah warga yang mengikuti vaksinasi, Presiden didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Bupati Gianyar, Made Mahayastra, menyapa secara virtual bupati/wali kota se-Bali yang juga melakukan vaksinasi massal.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Presiden menitipkan tiga hal untuk para pimpinan daerah di Bali.

Baca juga:  Menkumham Serahkan Sertifikat Merek Branding Bali ke Gubernur Koster

Disaksikan lewat streaming yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi mengatakan proses vaksinasi sudah dimulai secara bersamaan di Bali dan diharapkan dengan semakin banyak masyarakat yang memperoleh vaksinasi akan tercipta herd immunity (kekebalan komunal) yang diharapkan bersama. Namun ia menekankan agar laju penyebaran COVID-19 bisa segera dikurangi. “Laju penyebaran COVID-19 bisa kita hambat, bisa kita kurangi, bahkan bisa kita hilangkan,” ujarnya.

Baca juga:  Presiden Setujui Uji Coba PPLN Tanpa Karantina di Bali, Ini Syaratnya

Ia mengapresiasi pimpinan daerah yang terus menerus dan tidak kenal lelah untuk mengingatkan masyarakat. Ini, merupakan bagian dari pesannya yang kedua, yakni menyangkut pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat sehingga betul-betul nanti laju penyebaran kasus COVID-19 bisa berkurang di Provinsi Bali.

Ketiga, apabila sudah kelihatan penyebaran COVID-19 nya melandai, menurun, kemudian hilang, ia mengatakan akan ada tahapan-tahapan yang didesain baik dari provinsi, kabupaten/kota, maupun dari pusat. “Kita akan memulai satu persatu pembukaan di ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Provinsi Bali agar kembali ke posisi normal. “Tapi saat ini kita harus berbicara apa adanya. Masih memerlukan tahapan-tahapan menuju ke sebuah situasi yang normal dan kita harapkan semuanya tetap masih pada posisi waspada,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Jumlah Kasus Tuberkulosis Indonesia Terbanyak Kedua di Dunia
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *