Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Zonasi risiko penyebaran COVID-19 di Bali per 28 Februari disebut sudah membaik. Zona merah hanya tersisa 3 dan 6 lainnya masuk zona orange. Dari hasil evaluasi Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, kinerja penanganan penyebaran virus ini sudah menunjukkan perbaikan.

Sayangnya, kasus kematian akibat COVID-19 masih terus dilaporkan. Bahkan Kamis (4/3) ini, jumlah kematiannya mencapai rekor baru, dengan jumlah 17 orang dalam sehari. Rekor tertinggi tambahan harian korban jiwa di Bali sebelum ini adalah 14 orang yang dicapai pada 9 September 2020 dan 13 Februari 2021.

Pada hari ini ada 8 kabupaten/kota yang bertambah korban jiwanya. Hanya Gianyar yang nihil tambahan korban jiwa.

Dari sebarannya, terbanyak dilaporkan Bangli yang baru minggu ini bergeser ke zona orange dari sebelumnya ada di merah. Disusul Tabanan dan Badung yang merupakan zona merah dengan jumlah masing-masing 3 orang.

Kemudian Buleleng dan Denpasar menduduki posisi ketiga dengan masing-masing bertambah 2 orang. Sedangkan Jembrana, Klungkung, dan Karangasem masing-masing melaporkan tambahan 1 pasien meninggal.

Baca juga:  Safeguarding Environment from Garbage and Air Pollution

Empat pasien dari Bangli terdiri dari 3 laki-laki dan seorang perempuan. Tiga diantara pasien meninggal memiliki komorbid, yaitu tumor, anemia, dan pneumonia. Dilihat dari usianya, paling tua berusia 88 tahun dan termuda 50 tahun. Dua lagi berusia 80 tahun dan 85 tahun.

Seluruhnya meninggal hari ini saat dalam perawatan di rumah sakit. Tiga meninggal di RSU Bangli dan 1 orang di RSPTN Unud.

Pasien meninggal dari Tabanan yang jumlahnya 3 orang terdiri dari dua laki-laki dan 1 perempuan. Dua diantaranya memiliki komorbid, masing-masing gangguan jantung dan ginjal.

Mereka meninggal hari ini. Dua diantaranya di BRSU Tabanan dan seorang lagi di RSUP Sanglah.

Tiga pasien meninggal yang merupakan warga Badung, dua diantaranya laki-laki dan seorang perempuan. Dilihat dari usianya, dua orang berusia 56 tahun sedang satu lagi berusia 78 tahun.

Baca juga:  Jenazah Warga Aan Ditemukan di Sungai Saat Nyepi

Seluruhnya memiliki komorbid yang berbeda-beda, yaitu diabetes melitus, gangguan jantung, dan tekanan darah tinggi. Dua diantaranya meninggal pada hari ini di RSUD Mangusada, sedangkan satu meninggal pada 28 Februari di RSU Surya Husadha Nusa Dua.

Dua pasien yang merupakan warga Denpasar berjenis kelamin laki-laki. Usianya masing-masing 61 dan 67 tahun. Satu orang berpenyakit penyerta diabetes melitus. Tercatat meninggal hari ini, satu di RSUD Wangaya dan seorang lagi di RSPTN Unud.

Pasien Buleleng

Dua pasien dari Buleleng merupakan laki-laki, berusia 42 dan 65 tahun. Meninggal hari ini saat memperoleh perawatan di RSUD Buleleng dengan penyakit penyerta, masing-masing liver dan gangguan ginjal serta jantung.

Tiga pasien meninggal lainnya berasal dari Jembrana, Karangasem, dan Klungkung. Jenis kelamin, satu perempuan dan dua laki-laki.

Untuk pasien dari Jembrana berusia 57 tahun. Perempuan ini masuk ke RSU Negara pada 24 Februari dan meninggal hari ini. Komorbidnya Gangguan Paru, Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi.

Baca juga:  Terungkap, Misteri Meninggalnya Sepasang WN China di Hotel Jimbaran

Pasien dari Karangasem berusia 64 tahun. Meninggal pada 3 Maret di RSUP Sanglah dengan tidak ada komorbid dilaporkan.

Pasien Klungkung berusia 50 tahun dan meninggal pada hari ini saat menjalani perawatan di RSUD Klungkung. Penyakit penyertanya adalah gangguan ginjal dan jantung.

Kumulatif korban jiwa COVID-19 di Bali sudah mencapai 964 orang. Rinciannya 960 WNI dan 4 WNA.

Lima besar kabupaten/kota yang melaporkan korban meninggal adalah Denpasar 208 orang, Badung 160 orang, Gianyar 127 orang, Tabanan 118 orang, dan Buleleng 98 orang. Posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 72 orang, Jembrana 69 orang, Bangli 66 orang, dan Klungkung 38 orang. Terdapat pula 4 korban jiwa dari kabupaten lain. (Winatha/balipost)

BAGIKAN