Situasi Pasar Galiran di lantai I, dilihat dari lantai II. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Di tengah kebijakan pemerintah daerah menerapkan PPKM, penerapan prokes di kalangan pedagang di Pasar Galiran, justru kendor. Banyak pedagang di Pasar Galiran tidak memakai masker, hingga menggunakan masker tidak dengan cara yang benar.

Situasi demikian dikeluhkan masyarakat, sehingga langsung direspons Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dengan turun langsung ke lokasi, Minggu (28/2). Bupati Suwirta turun didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung Wayan Ardiasa, Kepala UPT Pasar Komang Sugianta.

Disiplin penerapan prokes tetap menjadi perhatian Bupati Suwirta, sebab dampak pandemi belum usai. Terlebih di tengah PPKM, semestinya prokes semakin ketat dilakukan di tengah setiap aktivitas masyarakat. Selain itu, Bupati Suwirta ingin mengevaluasi situasi Pasar Galiran. Terutama, menyempitnya ruang bagi konsumen, sehingga menyulitkan untuk menjaga jarak.

Baca juga:  Relokasi Pedagang Tertunda, Dishub Sebut Akibat Ulah Oknum

Menurut Bupati Suwirta itu terjadi karena pedagang setempat menaruh barang di lorong gangnya, yang sesungguhnya menjadi ruang konsumen. Padahal, sebelumnya sudah ditata dengan baik dan rapi.

Ini terlihat kembali, setelah fokus pemerintah pada penanganan COVID-19, sehingga pembeli tidak memiliki ruang untuk menjaga jarak. “Ini bukan masalah kena sanksi atau tidak. Tetapi, masalah tidak memakai masker, memakai masker tidak benar, gang sempit, akan menjadi perseden buruk, bahwa protokol kesehatan di Pasar Galiran kurang bagus. Maka, harus segera kami sikapi,” tegas Bupati Suwirta.

Baca juga:  Tata Birokrasi, Koster Ingin Lompatan Besar Wujudkan Bali Era Baru

Ia menambahkan, para pedagang tidak sadar apa yang mereka lakukan ini, membuat takut para pembeli untuk datang ke pasar. Karena mereka tidak memberikan kesempatan bahkan ruang pembeli untuk berpapasan. Karena sudah semakin sempit.

Setelah menyorot perihal prokes, masalah kebersihan juga kembali menjadi perhatian Bupati Suwirta. Para pedagang diminta untuk memilah sampah dari sumbernya, untuk memudahkan kerja TOS Center Karangdadi, dalam mengelola sampah.

Baca juga:  Epidemiologi Tekankan Implementasi Perkuat Prokes dan PPKM Cegah Penularan COVID-19

Pihaknya langsung menugaskan UPT Pasar untuk melakukan sosialisasi agar sampah dipilah dari pasar ini sendiri. Sehingga saling membantu petugas di TOSS dalam pemilahan sampah.

“Ramai tidaknya pasar ini, tergantung dari pelayanan, kebersihan dan protokol kesehatan. Saya akan terus pantau situasi ini, dengan pendekatan langsung kepada pedagang untuk diajak bersama-sama dievaluasi. Agar pasar ini tetap efektif tanpa mengabaikan prokes,” imbuhnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *