Putri Susastini Koster. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Munculnya pro dan kontra terkait Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 yang mengimbau pegawai dan masyarakat yang berkegiatan formal menggunakan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali ditanggapi santai oleh Ketua dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster. Ia yang ditemui di Pameran IKM Bali Bangkit di Taman Budaya, Art Center Denpasar, Kamis (18/2), mengatakan viralnya SE itu merupakan sesuatu yang menggembirakan.

Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini mengatakan viralnya kebijakan ini di media sosial menunjukkan bahwa kebijakan yang diterbitkan telah sampai ke masyarakat. Apalagi, Kain Tenun Endek Bali saat ini telah dipakai busana di Christian Dior dan telah mendapatkan HKI dari Kemenkumham RI.

Baca juga:  Perajin Kain Tradisional Bali Diajak Tak Kejar Target Semata

“Viralnya SE Gubernur tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali suatu hal yang menggembirakan. Artinya perhatian masyarakat itu tertuju pada apa yang dilakukan oleh pemimpin kita dalam hal ini Pak Gubernur,” tandas Putri Suastini Koster.

Ketua TP PKK Provinsi Bali ini, mengatakan cara penyampaian dan sosialisasi tentang suatu kebijakan dilakukan dengan cara berbeda-beda. Bahkan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin pasti menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Baca juga:  Parade Semarapura Fashion Day, Tampilkan Ragam Kain Endek Klungkung

Kendati demikian, pihaknya selalu bersyukur terkait dengan pro kontra tersebut. Sebab, dengan adanya pro kontra terhadap suatu kebijakan membuktikan bahwa ceck and balance sangat penting dalam suatu pemerintahan.

“Cara tentu berbeda-beda. Tapi ibu (saya, red) selalu bersyukur menyikapinya, mau baik, mau kalimat nyeleneh, sinis, tapi itulah cara mereka mengagumi, memperhatikan (kebijakan oemerintah,red). Apapun itu, saya yakin sesuatu hal yang baik pasti akan fokus mencapai tujuannya,” tandas perempuan multitalenta ini.

Bahkan, pihaknya yakin imbauan yang dikeluarkan Gubernur itu baik untuk pelestarian dan pengembangan produk kebudayaan lokal Bali. Namun, ada oknum yang dengan sengaja mengotak-atik kalimat Gubernur Bali.

Baca juga:  Gubernur Tinjau Produksi Kain Endek Bali di Desa Sulang

Sehingga, kesannya mewajibkan seluruh masyarakat menggunakan Kain Tenun Endek Bali setiap hari Selasa.  “Yang ibu baca di media sosial itu bukan tentang ajakan masyarakat memakai kainnya (endek, red), tetapi kalimat-kalimat pak Gubernur aja yang diotak-atik. Artinya, sasarannya Pak Gubernur. Tapi udahlah, biasa begitu,”ujarnya.

Dalam kesempatan ini, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk berpikir positif. Sebab, sesuatu yang baik, dan dijalankan dengan niat dan tujuan baik, maka hasil dan capaiannya baik pula. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *