NEGARA, BALIPOST.com – Tewasnya kakak beradik asal Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo karena tenggelam di sungai menyisakan duka mendalam bagi sang ibu, Ni Nengah Narmi (60). Pasalnya, sang ibu yang harus rela melepas kepergian dua putranya ini sekitar 3 tahun lalu juga ditinggal pergi untuk selamanya oleh sang suami.
Narmi mengatakan pengabenan kedua putranya, I Gusti Komang Suka Suarsana (20) dan I Gusti Ketut Budiana (17) rencananya digelar Rabu (6/1/2021). Ini merupakan duka yang kesekian kali dialaminya.
Sebelumnya, sang suami, meninggal karena gantung diri pada 2017 lalu. Narmi pun mengaku pasrah dengan kondisi yang dialaminya. Ia tidak menyangka anak-anaknya pergi keluar pada hari pertama tahun baru untuk berenang ke sungai.
Kejadian pilu ini mengundang simpati dari berbagai pihak. Tak terkecuali, para calon bupati yang bertarung dalam Pilkada Jembrana 2019. I Nengah Tamba akhir pekan lalu datang ke rumah duka bersama istri untuk memberikan simpati kepada keluarga korban.
Begitu halnya I Made Kembang Hartawan juga datang majenukan ke rumah duka di Banjar Kepuh, Minggu (3/1). Dua korban meninggal tenggelam ini merupakan kakak beradik.
Korban tenggelam pada Jumat (1/1) pagi di Sungai Panca perbatasan Desa Dangintukadaya, Jembrana dan Desa Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo. Korban pertama yang merupakan sang kakak, I Gusti Komang Suka Suarsana (20) ditemukan saat pencarian Sabtu (2/1).
Sehari kemudian, adiknya, I Gusti Ketut Budiana (17) ditemukan mengambang pada Minggu (3/1) pagi di lokasi tenggelam. Selain calon Bupati, sejumlah warga juga bersimpati dengan memberikan bantuan bagi keluarga. (Surya Dharma/balipost)
