Gigitan
dr. Nyoman Suratmika. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Sepanjang tahun 2020, hingga November, Dinas Kesehatan Tabanan mencatat ada penambahan kasus baru HIV/AIDS. Kasus didominasi faktor risiko hubungan seksual.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, Selasa (1/12) mengatakan ada 67 kasus baru HIV/AIDS hingga November. Dengan meningkatnya kasus HIV lewat faktor risiko hubungan seksual, pemerintah menggencarkan screening HIV untuk ibu hamil yang sudah dilakukan di setiap puskesmas di Tabanan.

Dari total 67 kasus HIV/AIDS yang ditemukan, sebanyak 51 orang tertular dari hubungan heteroseksual dan satu orang dari hubungan homoseksual. Sehingga tercatat 52 orang tertular HIV karena hubungan seksual.

Baca juga:  Lagi, Puluhan PMI Dipulangkan Usai Jalani Masa Karantina

Dari jumlah 52 orang ini, 32 sudah masuk tahap AIDS atau sudah menunjukkan gejala sakit. Sementara 19 orang masih tahap HIV atau belum menunjukkan gejala.

Sementara penularan lainnya berasal dari faktor risiko perinatal sebanyak tiga orang dan penularan yang tidak diketahui sebanyak 12 orang. Ia mengutarakan meningkatnya kasus HIV lewat faktor risiko hubungan seksual, membuat pemerintah gencar melakukan screening HIV untuk ibu hamil.

Baca juga:  Industri Pariwisata Badung Berkembang, Ancaman HIV/AIDS Meningkat

Langkah ini untuk mencegah penularan HIV sejak dini dari ibu ke janin yang dikandungnya. Sepanjang 2020, total sudah 4.292 ibu hamil telah dilakukan tes HIV. “Jika hasilnya positif, ibu akan diarahkan mengikuti program PMTCT atau pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi yang sudah bisa dilakukan di VCT Pelangi RSUD Tabanan,” terangnya.

Tidak hanya ibu hamil, pemeriksaan HIV juga dilakukan pada populasi kunci, seperti penderita TBC, IMS (infeksi menular seksual), Penasun (pengguna napza suntik), Waria, LSL (lelaki suka lelaki), WPS (wanita pekerja seks) dan WBP (warga binaan permasyarakatan). Meski di tengah pandemi COVID-19, Suratmika meminta agar masyarakat yang memiliki faktor risiko untuk tidak takut ke fasilitas kesehatan menjalani tes HIV.

Baca juga:  Tekan Penyebaran HIV/AIDS, Badung Siapkan VCT di Puskesmas

Terlebih saat ini 20 puskesmas yang ada di Tabanan sudah mampu melakukan tes HIV. “Semakin dini HIV diketahui, maka pengobatan bisa diterapkan dini. Jika pengobatan sudah dilakukan dini, maka penderita HIV tidak sampai jatuh ke tahap AIDS dan bisa hidup sehat,” jelas Suratmika. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *