Kepala Disdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika melaksanakan rapat terkait robohnya gedung sekolah Kamis (5/11). (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Bangunan gedung yang ada di SDN 2 Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem ambruk pada Rabu (4/11). Bangunan roboh diduga karena termakan usia.

Untung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena kebetulan tidak ada aktivitas di sekolah tersebut. Perbekel Padangbai, I Wayan Sudiarta, Kamis (5/11) mengungkapkan, kalau pihaknya memprediksi atap bangunan gedung ambuk pada siang harinya.

Sebab, paginya gedung masih sempat dipergunakan sekolah untuk pertemuan dengan para wali murid. “Pertemuan dengan wali murid paginya sekitar pukul 10.00 Wita. Dan gedung baru ambruk siang sekitar pukul 13.50 Wita. Untuk saja pas gedung ambruk kegiatan sudah selesai plus siswa kebetulan belajar di rumah karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Kalau tidak, bisa saja kejadian memakan korban,” ucapnya.

Baca juga:  Usai Ditinggal Pengungsi, Toilet Fiber dan Tempat Permandian Terbengkalai Tak Rerawat  

Suadiarta menambahkan, bangunan atap yang rusak terdiri dari empat ruangan, yakni kelas III, IV,V dan VI. Selain atap ambruk, kini kondisi dinding bangunan juga memprihatinkan karena mengalami keretakan di sejumlah titik. “Yang ambruk ruang kelas VI saja. Sekarang puing-puing masih bersekaran di lokasi. Semoga segera mendapat perbaikan dari pemerintah,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan kondisi gedung ke lokasi paca ambruk. “Usai peninjauan kami langsung rapat ditempat, dengan perwakilan dari camat, Sekdes Padangbai, ketua komite sekolah dan semua guru. termasuk dari BPBD juga hadir dalam rapat tersebut,” ucapnya.

Baca juga:  Kunjungan Wisatawan Diklaim Meningkat, Sayangnya Picu Pelanggaran Prokes dan Diatensi Pusat

Kartika menambahkan, kalau usia bangunan sudah cukup tua karena dibangun pada tahun 1998. Dan terakhir mendapatkan rehab pada tahun 2010 lalu. Dan pada saat genpa Lombok 2018 lalu membuat dinding bangunan retak retak. “Sekitar seminggu lalu kepala sekolah mengajukan permohonan proposal untuk perehaban bangunan yang roboh ini,” ujarnya.

Kartika menambahkan, pasca kejadian ini pihaknya telah meminta kepada kepala sekolah menyampaikan ruangan pengganti jika nantinya siswa sudah bisa belajar tatap muka. Selain itu, pihaknya juga telah meminta supaya melakukan pengecekan terhadap gedung yang lainnya. Kalau membayakan, supaya gentengnya diturunkan.

Baca juga:  Triwulan Kedua Proyek Penataan Penelokan Belum Jalan

“Kita juga telah meminta kepada para guru-guru supaya segera melakukan pembersihan terhadap puing-puing bangunan yang masih berserakan di lokasi. Dan untuk perbaikan gedung itu akan diprioritaskan di 2021 lewat dana DAK atau APBD,” jelas Kartika. (Eka Prananda/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *