Taekwondoin PON Bali Ni Kadek Heni Prikasih. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan 10 taekwondoin PON di Papua 2021. Mereka adalah sembilan atlet yang turun di nomor kyorugi (laga), yakni Dewa Gede Tri Dharma Duta (-58), Argya Virangga (-68), M. Akbar Siddik (-80), Ni Kadek Heni Prikasih (-49), I Putu Desya Srinadi Putri (-57), Ni Komang Sri Kristina Putri (-73), Made Vendra Sahisma Dewa (-63), Ni Made Permata Sari (-62), Kadek Surya Febriantari (-67), serta seorang atlet M. Abdurahman Wahyu yang turun di nomor kerapian teknik (poomsae).

Pelatih tim taekwondo PON Bali Sabeum Sandiaz Antonio, di Denpasar, Minggu (1/11) mengemukakan, para atlet PON ini berlatih secara offline di SMA Negeri 5 Denpasar (Smanela) sejak 12 Oktober tiap hari Senin, Rabu dan Jumat. “Kami berlatih secara tatap muka langsung dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” ungkap Sandiaz. Protokol kesehatan yang harus dipatuhi atlet mulai pengecekan suhu tubuh, rajin mencuci tangan, pakai sarung tangan, serta memakai masker khusus. “Masker khusus ini terdapat rongga sehingga atlet tetap bisa bernafas,” terang dia.

Baca juga:  Karateka PON Divaksin, Siap Try Out

Dijelaskannya, untuk latihan bisa bertatap muka langsung, namun belum melakukan latih tanding (sparring partner). “Para atlet kyorugi masih berlatih teknik dan peragaan jurus, belum sparring,” kata dia. Sementara, latihan penggenjotan fisik dan stamina di Lapangan Makorem 163/Wirasatya tiap Selasa, ditambah Kamis dan Sabtu berlatih fitnes di Bayu Suta Gym.

Menurut dia, sembilan atlet kyorugi berlatih di Denpasar, sedangkan M. Abdurahman sedang kuliah di Jakarta dan tetap berlatih di Ibu Kota. Sebelumnya, atlet Ni Kadek Heni Prikasih sempat menghuni Pelatnas, tetapi seluruh atlet Pelatnas dipulangkan. “Heni Prikasih sudah tamat dari SMA Ragunan, dan kini melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ),” sebut Sandiaz.

Baca juga:  Pelatda PON Berubah Jangka Panjang

Disinggung soal target di PON Papua, Sandiaz menegaskan, KONI Bali sama sekali tidak mematok target, namun dirinya selaku pelatih berharap cabor taekwondo bisa mendulang sekeping emas. Selama pandemi covid-19 ini, Bali pernah mengirimkan atletnya pada Kejurnas Virtual Poomsae, tetapi belum berhasil merebut medali. “Kami menerjunkan empat taekwondoin namun belum menyumbang medali, sebab mereka altet pelapis,” tuturnya. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *