Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pernyataan Senator DPD RI Dapil Bali, Arya Wedakarna (AWK) yang menyebut Ida Ratu Dalem Nusa Penida adalah “makhluk suci” dan bukan “bhatara” atau dewa dalam video yang viral di media sosial dirasakan merendahkan “sungsungan” umat Hindu di Bali. Bahkan, menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Hindu Bali, terutama masyarakat Nusa Penida.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Prof. Dr. IGN Sudiana, M.Si, pun angkat bicara. Hal tersebut dengan harapan tokoh masyarakat, baik politisi, tokoh agama, dan lainnya saat bicara di depan publik sebaiknya melontarkan pernyataan menyejukkan.

Baca juga:  Segera Rancang Perda Larang Pendakian Gunung, Gubernur Koster Persilakan Jika Digugat

Sudiana menegaskan tokoh masyarakat dalam membuat pernyataan jangan sampai menimbulkan polemik dan dirasakan merendahkan keyakinan orang lain. “Umat Hindu di Bali, yakin bahwa Ida Ratu Dalem Nusa adalah Ida Bhatara-Bhatari atau Dewa-Dewi yang merupakan manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana diketahui bahwa nama-nama manifestasi Tuhan itu sangatlah banyak, dan orang Bali tidak menyebut beliau sebagai ‘makhluk suci’,” tandas Prof. Sudiana, Rabu (28/10).

Baca juga:  Hingga H+6 Lebaran, Jumlah Arus Balik ke Bali dari Ketapang Capai 71 Persen

Agar umat Hindu di Bali tidak gaduh dan sejuk kembali, Sudiana meminta AWK agar berbesar hati mengklarifikasi. Selanjutnya wajib memperhatikan, menghargai semua kearifan lokal.

Ke depan, dalam memberikan pernyataan maupun pidato, siapapun juga sangat penting memperhatikan dan menghargai apa yang menjadi keyakinan dalam kearifan lokal di Bali. Karena sejatinya kearifan lokal itu juga bersumber dari sastra-sastra agama yang diwariskan oleh leluhur. “Kami minta jangan sampai dipertentangkan, tetapi diselaraskan, disesuaikan dengan kearifan dan budaya lokal yang adiluhung,”pungkas Sudiana mengingatkan. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Pembunuh Juru Parkir Dituntut 20 Tahun Penjara
BAGIKAN

1 KOMENTAR