DENPASAR, BALIPOST.com – Dua hari berturut-turut, jumlah kasus baru positif COVID-19 di Bali mengalami lonjakan signifikan. Pada Kamis (18/6), jumlah kasusnya bahkan lebih banyak dari sehari sebelumnya yang mencapai 47 kasus.

Dari data per pukul 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 895 orang. Terdapat 66 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir. “Bali melaporkan 66 kasus baru, 11 sembuh,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya.

Berdasarkan data https://infocorona.baliprov.go.id, sebanyak 64 kasus merupakan transmisi lokal dan 2 kasus adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Untuk sebaran kasus transmisi lokal, Denpasar bertambah 35 kasus, Badung melaporkan 18 kasus baru, Tabanan bertambah 4 orang, Gianyar sebanyak 3 kasus baru, Bangli ada 2 tambahan kasus, sementara itu Karangasem, dan Jembrana melaporkan masing-masing 1 tambahan kasus.

Baca juga:  Enam Siswa SMA/SMK di Gianyar Tidak Lulus

Untuk dua kasus PPLN, sebarannya di Denpasar dan Buleleng.

Kabar gembiranya, terdapat pasien dilaporkan sembuh. Kumulatif kasusnya kini sebanyak 553 orang dari 542 sehari sebelumnya. Ini artinya ada 11 orang dinyatakan sembuh.

Untuk sebarannya, Denpasar mencatatkan tambahan pasien sembuh terbanyak yakni 8 orang. Sisanya tersebar di Tabanan, Badung, dan Karangasem, masing-masing 1 orang.

Untuk kasus meninggal, masih sama dengan sehari sebelumnya. Sebanyak 6 orang tercatat meninggal dunia. Rinciannya, 2 WNA dan 4 WNI.

Jaga Jarak

Yurianto mengatakan upaya dalam memutuskan penyebaran COVID-19 yang paling benar adalah menjaga jarak. Karena penularannya berasal dari droplets. “Pastikan kita semuanya patuh, konsisten menjalankan protokol kesehatan,” tegasnya.

Baca juga:  Kasus COVID Alami Kenaikan, Wisnus Diimbau Tak Liburan ke Singapura

Ia mengajak semuanya meyakini bahwa kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam protokol kesehatan adalah hal yang sangat baik untuk diri sendiri. Untuk itu harus dipatuhi.

Yurianto menyebutkan per pukul 12.00 WIB, sudah diperiksa sebanyak 20.650 spesimen. Total sudah ada 580.522 spesimen yang diperiksa.

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.331 orang sehingga kumulatifnya mencapai 42.762 kasus. “Kalau kemudian kita lihat sebarannya, angka tertinggi yang melaporkan kasus adalah Jawa Timur. Kemudian DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan,” ungkapnya.

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 555 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 16.798 pasien. Kasus meninggal bertambah 63 orang sehingga total kasus menjadi 2.339 orang.

Baca juga:  Jaksa Tahan 4 Tersangka Korupsi

Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 36.698 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 17.923 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sebanyak 435 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini. “Penularan kasus masih terjadi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, kita tidak punya pilihan kecuali mematuhi protokol kesehatan. Ini lah adaptasi kebiasaan yang baru. Oleh karena itu yang ada dalam pemikiran kita bersama adalah aman, pastikan kita aman dari COVID-19,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *