Barang bukti narkoba yang diamankan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Saat pandemi COVID-19 justru aksi bandar narkoba dikhawatirkan semakin agresif. Hal ini dikuatkan dengan banyaknya anggota sindikat dan barang bukti narkoba diamankan.

Penyebabnya karena mereka mengganggap aparat keamanan sibuk menangani virus Corona yang kian meroket. “Kami khawatir di masa pandemi ini para bandar makin agresif mencara korban dan mengedarkan narkoba. Di samping itu mereka ingin mendapatkan hasil lebih maksimal,” kata Kepala BNNK Denpasar AKBP Sang Gede Sukawiyasa, Rabu (9/9).

Baca juga:  Destinasi Internasional, Bali Dijadikan Etalase Pengenalan Herbal Tradisional ke WNA

Padahal, menurut mantan Kepala BNNK Gianyar ini, BNN dan jajarannya beserta kepolisian tetap konsen memerangi peredaran narkoba.  Sementara upaya preventif terus dilakukan. Pembentukan relawan antinarkoba gencar dilaksanakan tapi tetap berpedoman pada protokol kesehatan. “Apalagi lapor masyarakat atas kesadaran diri sendiri terhadap penyalah guna narkoba masih minim. Mereka masih menganggap pecandu narkoba adalah aib, sehingga takut dan malu,” ujarnya.

Ia berharap para relawan antinarkoba ini berperan aktif menggelorakan dan memerangi narkoba serta mencegah COVID-19. Dengan dibentuknya relawan antinarkoba dari seluruh komponen masyarakat akan mempersempit ruang gerak sindikat barang terlarang tersebut.

Baca juga:  Tak Hanya Segel Kantor Desa Adat, Krama Renon Juga Segel Kantor Ini

“Kalau semua bergerak, kami yakin peredaran narkoba di wilayah Denpasar bisa ditekan. Dengan demikian, masyarakat khususnya generasi muda bisa diselamatkan dari bahaya narkoba,” tandas Sukawiyasa. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *