Lomba cipta puisi guru se-Indonesia mengumumkan 10 terbaik pada Senin (10/8). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dermaga Seni Buleleng (DSB) telah mengundang para guru se-Indonesia mengikuti Lomba Cipta Puisi Guru se-Indonesia (LCPGI) Tahun 2020. Lomba cipta puisi ini digelar untuk mengisi kegiatan literasi di tengah pandemi COVID-19.

Para peserta lomba yakni guru tetap maupun honorer untuk semua mata pelajaran se-Indonesia membuat puisi bertema “Suara Hati Guru di Masa Pandemi COVID-19”. “Dewan Juri menetapkan “10 Puisi Terbaik” dan “90 Puisi Nominasi”. Semua puisi tersebut akan diterbitkan dalam sebuah buku antologi puisi,” ujar Ketua Dermaga Seni Buleleng, Dr. Gede Artawan, MPd. saat mengumumkan hasil penilaian LCPGI yang dilaksanakan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Senin (10/8).

Tampak hadir pada saat pengumuman hasil LCPGI Tahun 2020, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster yang sekaligus menjadi donatur dan inisiator terlaksananya LCPGI ini.

Baca juga:  Dua Desa Adat Sepakat Tangani Masalah Sampah di Desa Saba

Menurut Artawan, batas waktu pengiriman puisi adalah 31 Juli lalu. Sedangkan penilaian oleh juri dilaksanakan di Inna Grand Bali Beach Sanur, 8-10 Agustus 2020. Dewan Juri LCPGI Tahun 2020 yakni Dewa Putu Sahadewa, Gde Artawan, dan Wayan Jengki Sunarta utamanya menilai kesesuaian isi puisi dengan tema dan teknik penulisan puisi.

Adapun 10 puisi terbaik hasil penilaian juri yakni Ayah Pergi Mengajar Lagi (I Putu Agus Phebi Rosadi, SMAN 2 Mendoyo, Bali), Belajar Virtual (Ujang Nurochmat, SMP Negeri 280 Jakarta, Jakarta), Cerita Obed dan Patrisius (Mezra E.Pellondou, SMA Negeri 1 Kupang, NTT), Cerita Putri Kecil (BH. Riyanto, SMA Negeri 1 Padamawu, Jawa Timur), Dalam Jaringan (Rizki Lesmana Hidayat, SMP Negeri 4 Cileungsi, Jawa Barat), Dalam Penangkaran Musim (Made Edy Arudi, S.Pd., M.Si., SMPN 2 Sukasada, Bali), Limbasari dan hari hari korona? (Mufti Wibowo, SMP Muhammadyah 1 Purwokerto, Jawa Tengah), Masihkah Tubuhmu Menyimpan Api (Ida Ayu Wayan Sugiantari, S.Pd.M.Pd., SDN 1 Selumbung, Bali), Pelajaran Menggambar Pelangi (Ni Putu Devy Gita Augustina, S.Pd, SD Bali Kiddy, Bali), serta Upacara Tolak Bala (Gm. Sukawidana, SMPN 1 Denpasar, Bali).

Baca juga:  Jaya ‘’Kaprus’’ Menabung Karya di Masa Pandemi

“Hadiah untuk guru yang puisinya masuk katagori 10 Puisi Terbaik adalah uang tunai masing-masing Rp 3 juta, piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Bali, dan buku antologi puisi,” imbuhnya.

Sedangkan untuk guru yang puisinya masuk kategori “90 Puisi Nominasi”, lanjut Artawan, mendapatkan piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Bali dan buku antologi puisi. Peluncuran buku antologi puisi akan dirancang dan diadakan secara virtual (online), 28 Oktober 2020.

Baca juga:  Satgas PPKM Darurat Laksanakan Patroli Malam

Namun, jika kondisi memungkinkan, penyerahan hadiah dan peluncuran buku akan diadakan di Rumah Jabatan Gubernur Bali (Jayasabha, Denpasar).

Salah seorang peserta terbaik/pemenang, Made Edy Arudi, S.Pd, M.Si, mengapresiasi gelaran LCPGI lantaran telah memberikan ruang berkreatifitas bagi para guru di Indonesia. Ia menyampaikan banyak terima kasih kepada Pemprov Bali, Putri Suastini Koster selaku penggagas, serta DSB sebagai pelaksananya. “Semoga kedepannya kegiatan positif seperti ini berkelanjutan dan bila perlu hadiahnya ditingkatkan,” ujarnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *