Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Desakan untuk menghentikan penerapan rapid test dan swab test mengemuka. Hal ini pun mendapat tanggapan ahli virologi FKH Universitas Udayana, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika.

Prof. Mahardika, Senin (27/7), mengatakan, rapid dan swab test adalah tes kesehatan yang masih sangat dibutuhkan di masa pandemi. Kedua tes ini digunakan untuk kepentingan diagnosa. Tujuannya adalah mendapatkan data awal mengenai kondisi kesehatan seseorang, sehingga dapat diambil tindakan medis selanjutnya.

Baca juga:  Atribut PDIP Dicabut saat Jokowi Kunker ke Gianyar, Sekda Bali Beri Penjelasan

“Di masa pandemi ini, diagnosa awal untuk mengetahui orang terjangkit virus memang dengan cara itu. Untuk dokter, ini (rapid test dan swab-red) masih dibutuhkan sebagai alat diagnostik,” katanya singkat.

Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi damai pada Minggu (26/7), bertempat di depan monumen Bajra Sandi, Renon, Denpasar. Mereka melakukan aksi untuk menolak penerapan rapid test dan swab. (Yudi Karnaedi/Balipost)

Baca juga:  Tujuh Korban Jiwa APG Gunung Semeru Diidentifikasi
BAGIKAN