Petugas melakukan pemeliharaan jaringan listrik. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Aliran listrik wilayah Kuta, Denpasar Selatan, dan Denpasar Timur padam pada Minggu (19/7). Padamnya aliran listrik ini karena jatuhnya layang-layang berukuran besar tepat di Bus Bar 150 kiloVolt (kV) Gardu Induk (GI) Pesanggaran.

Kejadian tersebut mengakibatkan listrik padam selama 23 menit. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Adi Priyanto, Senin (20/7).

Adi mengatakan, segera setelah mendapat laporan terkait padamnya listrik, PLN mengatasinya dengan memindahkan pasokan listrik (manuver) dari GI Pemecutan, GI Sanur, GI Bandara dan GI Nusa Dua. “Ketika terjadi gangguan, petugas kami segera ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan perbaikan. Kami lakukan manuver jaringan dari GI Pemecutan, GI Sanur, GI Bandara dan GI Nusa Dua. prosesnya 23 menit listrik kembali menyala,” tutur Adi.

Baca juga:  RAFI 2024, Beban Listrik Bali Turun Jadi 800 MW

Tahun ini, khususnya hingga saat ini, tercatat sudah 74 kali listrik padam terjadi di sekitar wilayah Bali yang disebabkan gangguan layang-layang. PLN pun telah bekerja sama dengan Gubernur, Kapolda, Pangdam, Majelis Desa Adat, dan Tokoh Masyarakat juga telah melakukan sosialisasi untuk mengimbau masyarakat tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik, memastikan layangan tidak jatuh menimpa jaringan listrik, serta tidak mengambil sendiri layangan yang tersangkut di jaringan listrik karena sangat berbahaya.

Baca juga:  Siap Amankan Pilkada 2020, Kapolres Bangli Minta Paslon Tak Libatkan Massa Saat Pendaftaran

“Kami imbau masyarakat untuk tidak bermain di dekat jaringan, karena selain berbahaya bagi diri sendiri, ini juga bisa menyebabkan pemadaman listrik yang merugikan banyak orang,” imbuh Adi.

Ia menambahkan, khusus wilayah strategis nasional seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, saat terjadi gangguan tidak mengalami pemadaman karena telah dipasang fast automatic transfer switch yang memindahkan sumber pasokan listrik dari satu jaringan ke jaringan lain jika terjadi gangguan. “Bandara karena termasuk objek vital nasional tidak padam. Kami sudah siapkan beberapa sumber jaringan sehingga ketika satu jaringan mengalami gangguan, bisa dialirkan oleh jaringan yang lain,” katanya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Tahun 2018, PLN Bangun Tiga Pembangkit Listrik di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *