Gubernur Koster menyerahkan BSU ke pelaku sektor informal, UMKM, dan IKM. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan Bantuan Stimulus Usaha (BSU) untuk sektor Informal, pelaku UMKM, dan pelaku IKM di Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/7). Bantuan stimulus ekonomi ini merupakan bagian dari paket kebijakan percepatan penanganan COVID-19 di Provinsi Bali.

Khususnya, terkait penyelamatan kegiatan usaha akibat dampak COVID-19 terhadap ekonomi. “Adapun tujuan pemberian bantuan stimulus ekonomi kepada sektor Informal, pelaku UMKM dan pelaku IKM untuk kelangsungan hidupnya akibat wabah pandemi COVID-19,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Wayan Mardiana.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Meninggal ke-53, Ini Asal dan Riwayat Penyakitnya

Mardiana menambahkan, ada 43.400 orang pelaku sektor informal, UMKM dan IKM Kabupaten/Kota se-Bali yang menerima BSU. Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 78.120.000.000 melalui Belanja Tidak Terduga dari APBD Semesta Berencana Provinsi. “Para penerima sudah memenuhi persyaratan administrasi yang telah dituangkan dalam Petunjuk Teknis,” imbuhnya.

Persyaratan yang dimaksud, kata Mardiana, ber-KTP Bali, ada rekomendasi dari bendesa adat selaku krama desa adat/krama tamiu/tamiu, surat rekomendasi dari kepala desa, surat pernyataan tidak menerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) lainnya, serta memiliki rekening di Bank BPD Bali.

Baca juga:  Naik Signifikan! Tambahan Pasien Sembuh Nasional Capai Belasan Ribu Orang

Bantuan diberikan dalam bentuk uang nontunai yang ditransfer ke rekening masing-masing penerima sebesar Rp 600.000 perbulan, dalam jangka waktu 3 bulan. Terhitung mulai Mei sampai dengan Juli 2020.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, kebijakan ini dilakukan atas arahan Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, dan Gugus Tugas Nasional untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Pihaknya saat ini tengah memetakan masalah yang dihadapi sektor informal, UMKM, dan IKM serta koperasi.

Baca juga:  Dianggarkan Rp 2 Miliar untuk LPJU dan Peningkatan Jaringan

Seperti masalah bahan baku, permodalan, pendampingan, lembaga, pasarnya, hingga branding produk dan kemasannya. “Sedang disiapkan tatanan untuk membangun usaha kecil, menengah dan koperasi di Bali. Mudah-mudahan bisa jalan dengan baik karena saya yakin ini merupakan usaha rakyat yang akan menopang perekonomian kita di Bali ini,” ujarnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *