SURABAYA, BALIPOST.com – Tiga orang dalam satu keluarga di Jalan Gubeng Kertajaya Surabaya meninggal dunia diduga akibat COVID-19. Akibatnya, warga sekitar resah dan melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, keluarga dari yang meninggal dunia ikut melakukan isolasi mandiri dengan cara rumahnya ditutup rapat-rapat dan diberi tulisan isolasi mandiri.

Ketiga orang yang meninggal dunia dalam satu keluarga tersebut adalah warga Gubeng Kertajaya berinisial SG yang meninggal pada Sabtu (30/5) di RS Islam Jemursari diduga akibat COVID-19. Sehari setelahnya, anak perempuannya juga meninggal bersama janin yang dikandungnya. Dua hari kemudian, istri dari SG pun meninggal dunia di rumah sakit yang sama.

Baca juga:  Tertinggi di Bali, Kasus Rabies di Karangasem

Ketiga pasien RS Islam Jemursari Surabaya ini meninggal diduga karena COVID-19. Peristiwa satu keluarga yang meninggal karena corona ini membuat warga Kampung Gubeng Kertajaya resah dan langsung melakukan isolasi mandiri.

Ketua RT Gubeng Kertajaya 9 Raya Surabaya, Sulistiani mengatakan setelah adanya kasus meninggalnya tiga orang dalam satu keluarga ini, pihak Pemkot Surabaya langsung mengadakan rapid test meski warga kampung melakukan isolasi mandiri. Namun, pihak keluarga dari yang meninggal tidak dapat bantuan dari Pemkot dan hanya mendapat dari swadaya masyarakat setempat.

Baca juga:  Terjun ke Jembatan 15 Meter, Pensiunan Kepsek Meninggal

Sementara itu, Lurah Airlangga Surabaya, Sugeng Hariono, membenarkan adanya isolasi mandiri satu kampung. Warga yang resah akibat kasus tersebut kini hanya menunggu hasil rapid test yang diadakan pada Rabu (3/6). Warga di Gubeng Kertajaya Surabaya berharap pada Pemkot Surabaya untuk segera menggelar swab massal di kampung tersebut. (Agung Dharma/Surabaya TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *