DENPASAR, BALIPOST.com – Seiring bertambahnya jumlah pasien positif COVID-19 di Bali, Jumat (10/4) per pukul 12.00 WIB sebanyak 12 orang, kasus positif di Denpasar juga bertambah. Dilihat dari data yang dimuat dalam safecity.denpasarkota.go.id/id/covid19, akumulatif jumlah positif COVID-19 Denpasar mencapai 23 kasus dari sehari sebelumnya 20 kasus.
Ini artinya terdapat 3 warga Denpasar yang dikonfirmasi positif per Jumat. Seiring bertambahnya kasus positif ini, zona merah di Denpasar juga bertambah. Terdapat dua zona merah baru yakni Sidakarya dan Peguyangan.
Sementara itu, untuk 1 warga Denpasar yang baru terkonfirmasi positif ada di Kesiman. Per Jumat malam, Kesiman memiliki 2 warga yang terpapar COVID-19.
Dengan bertambahnya 2 zona merah, Denpasar memiliki 12 zona dari 43 desa/kelurahan yang ada. Zona merah ini memiliki arti bahwa di desa/kelurahan itu masih terdapat warga positif COVID-19. Yakni Sidakarya (1), Peguyangan (1), Pemogan (2 dengan 1 sembuh), Sanur Kauh (1), Dauh Puri Kelod (1), Tegal Kertha (1), Tonja (2), Kesiman (2), Penatih (1), Ubung Kaja (1), Sumerta Kaja (1), dan Pemecutan Kaja (1).
Sementara jika warga positif COVID-19 dinyatakan sembuh, zona itu menjadi merah muda. Terdapat 5 zona merah muda di Denpasar, yakni Ubung (1 sembuh), Padangsambian Kaja (2 sembuh), Peguyangan Kangin (1 sembuh), Panjer (1 sembuh), dan Sanur (1 sembuh). Terdapat 2 pasien luar denpasar yang menggunakan alamat di denpasar juga dicatat dalam data itu dan dinyatakan sembuh. Jadi total warga Denpasar yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 mencapai 9 orang.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP), datanya tidak mengalami perubahan yakni terdapat 17 PDP dan baru 1 yang sudah keluar hasil labnya negatif. Untuk orang dalam pengawasan juga masih sebanyak 55 orang, serta orang tanpa gejala (OTG) berkurang 1 menjadi 17 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Denpasar, Dewa Gede Rai, kembali mengingatkan warga untuk lebih waspada. “Oleh karena itu Pemkot tak henti-hentinya mengingatkan warga untuk lebih waspada, lebih disiplin lagi, melakukan physical distancing, jangan berkerumun, lebih baik diam dulu di rumah kalau tidak penting sekali. Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju penularan virus corona ini dengan melakukan pembatasan-pembatasan dan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)