DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan enam petinju ke PON Papua, Oktober mendatang. Mereka adalah Krispinus Mariano (kelas layang ringan/46 kg), Kornelis Kwangu Langu (layang/49 kg), Julio Bria (bantam/56 kg), Jekri Riwu (ringan/60 kg), Gregorius Gheda Dende (welter ringan/64 kg) dan Cakti Dwi Putra (menengah/75kg).

Para atlet ini ditangani duet pelatih IGM. Adi Swandana dan Yulianus Leo Bunga. Manajer tim PON Bali Made Muliawan Arya, di Denpasar, Sabtu (4/4) menerangkan, keenam petinju PON Bali tetap berlatih di rumah sampai ada instruksi lebih lanjut.

Baca juga:  Bali Loloskan 12 Petinju ke PON

Tujuannya, agar tetap menjaga stamina, fisik dan kebugaran tubuh. “Kami minta atlet PON tetap berlatih untuk menjaga kondisi, sebab jika fisiknya drop akan kentara pada saat tes fisik,” ucap pria yang akrab disapa De Gadjah.

Meskipun latihan di rumah, aktivitas para atlet tetap dipantau dan harus mengirimkan foto atau rekaman video. Pasalnya, kalau atlet tidak mengirimkan foto atau video artinya dianggap tidak latihan.

Baca juga:  Kejurnas Tinju 2017, Krispianus dan Jekri kalah

Dasar pertimbangannya, PB Pertina mengeluarkan instruksi dilarang kumpul-kumpul. De Gadjah yang juga Ketua Umum Pengkot Pertina Kota Denpasar ini menambahkan, rencananya kejuaraan tinju Piala Wali Kota akan tetap digelar, dan bersifat terbuka melibatkan petinju kabupaten dan kota se-Bali, plus petinju Banyuwangi.

Hanya, mewabahnya virus corona ini menyebabkan jadwal Piala Wali Kota tertunda. Bahkan, program try out atlet PON juga belum bisa dipastikan. “Kami ingin menggelar kejuaraan olahraga adu jotos ini diikuti petinju kadet, sehingga mengutamakan pembinaan,” ujar De Gadjah yang menjadi manajer tinju Bali sejak 2017 lalu. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Kornelis Ladeni Petinju Kazhakstan
BAGIKAN