Anggota DPRD Jembrana I Ketut Sudiasa bersama sejumlah petugas dari Dinas PU mengecek kondisi saluran air di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Lima tahun belakangan ini hektaran sawah di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, tak produktif lantaran sering kebanjiran. Genangan air meluber hingga ke sawah dipicu oleh saluran air yang terlalu kecil sehingga meskipun bersih, air sulit mengalir.

DPRD Jembrana mengecek langsung kondisi itu belum lama ini. Dewan minta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait menindaklanjuti kondisi itu dengan mengalokasikan anggaran perbaikan segera tahun ini.

Baca juga:  Banjir Bandang saat Galungan, Jalan Penghubung Desa Sangkan Gunung dan Sidemen Jebol

Anggota DPRD I Ketut Sudiasa yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jembrana, Rabu (29/1), mengatakan telah minta tim PU turun ke lokasi mengecek dan mencarikan solusi bersama. “Kami mengecek langsung karena ada masukan seperti itu (petani). Salurannya memang sempit. Air sulit mengalir terutama saat hujan,” katanya.

Ketut Suarna (40), salah satu petani, menyatakan sawahnya kebanjiran hampir setiap tahun, terutama ketika musim penghujan mulai turun. “Karena banjir, kami bisa tiga kali tanam bibit, tapi terus rusak,” ujarnya.

Baca juga:  10 Hektar Lahan Sawah Alih Fungsi ke Komoditi Nonpangan

Sebagai solusinya, petani mengeruk saluran air yang sempit itu. Namun, mereka berharap dibuatkan saluran air permanen yang memadai sehingga air bisa langsung ke anak sungai di Timur Kantor Samsat. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *