DENPASAR, BALIPOST.com – Pada peringatan HUT Dinas Kesehatan Provinsi Bali ke 68 dan Hari Gizi Nasional ke-60, Senin (27/1), jajaran kesehatan berkomitmen untuk mengatasi permasalahan gizi di masyarakat yang hingga saat ini masih ada. Selain dengan memenuhi gizi di 1.000 hari pertama kehidupan dan menjaga keseimbangan gizi ibu hamil, pemerintah saat ini sedang menerapkan dan mendorong sadar gizi untuk generasi millenial.

Kepala Dinas Kesehatan Provinzi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan kekurangan gizi seperti stunting dan gizi buruk. Tidak hanya kekurangan gizi tetapi juga menghadapi kelebihan gizi yaitu obesitas dan permasalahan gizi mikro seperti anemia pada ibu hamil.

Baca juga:  Tuntaskan Sampah dan Gunakan Energi Baru Terbarukan, Butuh Tindakan Kolektif Bukan hanya Pemerintah

Masalah gizi ini, kata dia, tidak langsung terjadi tetapi membutuhkan periode yang cukup lama. Bahkan dari kehamilan.

Karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini harus dilakukan semenjak dini. Ia melanjutkan selain memenuhi gizi di 1000 hari pertama kehidupan, saat ini juga mendorong pemenuhan gizi di generasi millenial. ”Pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan dimulai saat usia kandungan selama sembilan bulan dan hingga usia dua tahun,” jelasnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Gubernur Koster Raih People of The Year 2021, Best Governor for Healthcare and Action Against Pandemic
BAGIKAN