Suasana di RSUP Sanglah pascalibur Lebaran. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Antrean padat dan panjang masyarakat (pasien) yang akan melakukan operasi di rumah sakit menjadi sorotan anggota DPRD Bali. Dinas Kesehatan diminta untuk melakukan upaya untuk mengoptimalkan pelayanan rumah sakit, khususnya rumah sakit Sanglah dalam hal operasi.

Sehingga masyarakat tidak sampai menunggu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk mendapatkan jadwal operasi. Anggota DPRD Bali, Wayan Kari Subali meminta kepada Dinas Kesehatan agar antrean untuk operasi di rumah sakit tidak terlalu padat dan panjang.

Baca juga:  Pascalibur Panjang, RS Darurat dan Swasta Siap Hadapi Lonjakan Pasien COVID-19

Disebutkan ada beberapa alasan mengapa situasi itu terjadi. Bisa saja karena alat medis yang tidak lengkap atau rusak, dan kebanyakan tenaga medis yang berstatus PNS lebih memprioritaskan membuka praktek.

Dalam hal ini pihaknya mengaku tidak menyalahkan siapa-siapa. Namun melihat kebanyakan tenaga medis berstatus PNS yang membuka praktek diharapkan, pemerintah agar meningkatkan uang jasa pelayanan sehingga mereka lebih fokus untuk melayani masyarakat di rumah sakit.

Baca juga:  Sopir Truk Keluhkan 2 Hari Antre di Pelabuhan Padangbai

Namun, ketika sudah ditingkatkan namun masih saja ada tenaga medis yang seperti itu, sarannya lebih baik mundur saja jadi PNS. Demikian pula halnya dengan keberadaan alat-alat medis.

Kalau rusak agar dilakukan perbaikan atau pengadaan. Jangan sampai kurang alat, sedangkan dokter ada.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan bisa saja jika layanan operasi yang dilakukan oleh RS Sanglah selama 24 jam. Dengan memaksimalkan waktu ini, tentunya makin lama antrean akan makin berkurang. (Agung Dharmada/balipost)

Baca juga:  Jamaah Terkonfirmasi Positif COVID-19, Masjid di Desa Sukajaya Tutup Sementara
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *