BANGLI, BALIPOST.com – Kader PDIP Bangli I Ketut Suastika diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Bangli. Ia dicopot karena melakukan tindakan tidak disiplin, meninggalkan acara yang sedang berlangsung saat Rakernas di Kemayoran Jakarta belum lama ini.

Ketua DPC PDIP Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dikonfirmasi Kamis (16/1), membenarkan adanya pemberhentian Suastika dari jabatan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bangli. Suastika dijatuhi sanksi karena dinilai telah melakukan tindakan tidak disiplin.

Baca juga:  Sekda Adi Arnawa Terima Kunja Pemerintah Kota Kotamobagu Sulawesi Utara

Dia terlambat masuk ke ruangan sekitar 15 menit usai makan siang. Sedana Arta membeberkan, sebagaimana penuturan Suastika, saat rakernas berlangsung, ada waktu makan siang di kelas.

Karena konsumsi untuk makan siang di kelas Suastika kurang, sebagian ada yang menunggu di dalam ruangan, dan sebagian lagi berinisiatif mengambil konsumsi di gedung lain yang jaraknya cukup jauh, termasuk Suastika.

Setelah makan siang, Suastika kembali ke ruangan. Namun ternyata kader asal Desa Peninjoan, Tembuku itu sudah terlambat 15 menit. Oleh partai, Suastika pun kemudian dijatuhi sanksi.

Baca juga:  Wayan Koster Pimpin Konsolidasi PDI Perjuangan Kabupaten Klungkung

Menurut Sedana Arta, pemberian sanksi tegas berupa pemberhentian tersebut, merupakan bentuk tanggung jawab PDIP dalam meningkatkan kadernya untuk lebih disiplin dalam kaitan menjadi partai pelopor di Indonesia. Penjatuhan sanksi ini, kata Sedana Arta, harus diapresiasi dan diacungi jempol. “Belum ada partai yang menegakan disiplin sehebat PDIP,” tegasnya.

Pascapemberhentian Suastika, DPC PDIP Bangli telah mengajukan nama Ni Nengah Madya Yani sebagai pengganti Suastika ke DPP melalui DPD. “Jadi kan untuk memimpin kawan-kawan di fraksi perlu yang sudah berpengalaman,” ujar Wakil Bupati Bangli itu.

Baca juga:  Generasi Muda Diingatkan Jaga Diri dari Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

Terpisah, Ketut Suastika mengaku dirinya menerima apapun yang menjadi keputusan partai. Sebagai kader, dirinya harus siap menerima sanksi kalau tidak disiplin.

Dia mengaku tidak ada rasa kecewa mengenai hal itu. “Kami di partai tidak pernah ada kekecewaan. Harus siap dan ikut apapun keputusan partai,” katanya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *