TABANAN, BALIPOST.com – Beberapa hari memasuki awal 2020, kejadian pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang sudah terjadi hampir di seluruh wilayah di Bali. Di Kabupaten Tabanan, dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, sampai dengan Minggu (5/1) sudah terjadi sekitar 15 kejadian pohon tumbang tersebar di sejumlah titik.

Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun ditafsir kerugian mencapai angka Rp 50 juta. Dari belasan kejadian pohon tumbang tersebut, diantaranya ada yang sampai menimpa bangunan milik warga, seperti garase kendaraan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika seijin Kepala Pelaksana BPBD Tabanan Gusti Ngurah Sucita mengatakan, belakangan ini intensitas hujan disertai angin kencang memang cukup tinggi. Alhasil banyak menimbulkan kejadian alam seperti pohon tumbang dan longsor. “Tercatat sampai Minggu (kemarin, red) ada sekitar 15 kejadian pohon tumbang dan satu longsor di jalur menuju Pura Besi Kalung Penebel,” terangnya.

Baca juga:  Rumah Hancur Ditimpa Pohon, Kertiasa Tidur di Tenda Darurat

Dari 15 kejadian tersebut, lanjut Trisna,  tidak sampai ada korban jiwa, hanya saja memang ada satu kejadian pengendara motor tertimpa ranting pohon saat melintas, di wilayah banjar Dauh Pala, desa Dauh Peken, Tabanan. Korban langsung dibawa ke rumah sakit, dan beruntung hanya mengalami luka ringan.

Sementara itu ada pula dua titik kejadian sampai menimpa garase milik warga yakni di desa Kukuh, Marga dan desa Sesandan Tabanan. “Kerugian kurang lebih 50 juta yang 2 titik kena garase, yang lain hanya akses jalan saja yang ditutupi, tidak ada sampai terkena bangunan, seperti yang terjadi di jalan Perean Tengah,” terangnya.

Baca juga:  Longsor Tutup Dua Jalan dan Timpa Warung

Di tengah banyaknya kejadian, diakui Trisna, masih bisa tertangani dengan baik. “Kalau ada kejadian di banyak titik dan sifatnya bersamaan, petugas TRC yang libur pun kami berdayakan, di samping juga tetap menerapkan skala prioritas, jika kejadian menutupi akses jalan utama itu dulu dikerjain biar lancar jalannya, kalau menimpa rumah dan ada korban maka akan dikerjakan terlebih dahulu, lihat situasi lapangan,” terangnya.

Baca juga:  Tebuk Lesung dan Mejukut Akan Warnai Festival Jatiluwih 

Sementara itu untuk melengkapi diri ditengah banyaknya kejadian belakangan ini, BPBD Tabanan juga tengah mengusulkan pengadaan tambahan mesin senso sebanyak 5 unit. “Tapi belum bisa keluar nanti kami kordinasi dengan Bakeuda biar bisa keluar no SPD untuk amprahan alatnya,” pungkasnya.

Sementara untuk petugas tim reaksi cepat (TRC), sudah ada sebanyak 37 orang, dengan rincian di kecamatan Selemadeg ada 1 orang, kecamatan Penebel 6 orang, Baturiti 3 otang termasuk, Tabanan 15 orang, Marga 7 orang, Kerambitan 4 orang, Kediri 1 orang. “Pupuan yang tidak ada,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *