BANGLI, BALIPOST.com – Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) meningkat, sedangkan korban meninggal dunia menurun. Inilah yang terjadi di wilayah Kabupaten Bangli sepanjang tahun 2019 dibanding tahun 2018.
Tahun 2018, Polres Bangli menangani 69 kasus lakalantas, sedangkan tahun 2019 terjadi 75 kasus atau mengalami peningkatan 8,6 persen. Sementara korban lakalantas yang meninggal dunia, tahun 2018 sebanyak 17 orang dan tahun 2019 tercatat 15 orang.
“Secara kuantitas meningkat, namun secara kualitas menurun. Artinya, jumlah fatalitas korban yang meninggal dunia mengalami penurunan,” ujar Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan saat konferensi pers akhir tahun 2019 belum lama ini.
Diungkapkannya, jumlah kasus pelanggaran lalin yang ditindak mengalami kenaikan. Tahun 2019, Polres Bangli mencatat 7.508 kasus, 5.982 di antaranya diberi tindakan tilang dan 1.526 ditegur. Tahun 2018 jumlah pelanggaran tercatat 4.875 kasus, 3.966 pelanggar ditilang dan 891 ditegur.
Dari data tersebut, yang mengalami peningkatan bukan jumlah pelanggarannya tapi jumlah pengungkapan pelanggarannya. “Bedakan ya. Kalau meningkat angkanya, jangan dipersepsikan pelangaran lalu lintasnya meningkat. Tapi jumlah pengungkapan pelanggaran oleh personel lalu lintas yang meningkat,” jelasnya.
Menurut mantan Kapolres Mappi, Papua, itu, sepanjang 2019 pihaknya berhasil mengungkap 12 kasus kejahatan narkoba, sedangkan tahun 2018 mengungkap 7 kasus. Tahun 2018 diamankan 7 tersangka, tahun 2019 diamankan 13 tersangka. Sementara kasus korupsi, hanya dua yang diungkap dan ditangani.
Sepanjang 2019 dari semua kasus yang ditangani, yang paling menonjol adalah kasus pembuangan bayi yang dilakukan oleh sepasang suami istri di wilayah Susut. Saat ini kasus itu sudah memasuki persidangan di PN Bangli. (Swasrina/balipost)
