SINGARAJA, BALIPOST.com – Seorang pemancing, Ketut Berata (72), warga Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu ditemukan meninggal dunia. Korban ditemukan tak bernyawa di tepian Bendungan Titab-Ularan, Minggu (1/12).

Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Almarhum diduga meninggal dunia karena penyakit sesak nafasnya kambuh saat akan memancing.

Kapolsek Seririt Kompol Made Uder seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Suwaba membenarkan penemuan seorang pemancing meninggal dunia. Made Uder mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama rekannya Wayan Subaja (54) berangkat dari rumahnya untuk memancing di tepi Bendungan Titab-Ularan.

Baca juga:  Dua Orang Tewas Lakalantas di Manggis

Di tempat yang sudah biasa didatangi oleh para pemancing, korban mulai mempersiapkan kailnya. Sementara rekannya memilih tempat lain dengan jarak sekitar 10 meter dari posisi korban.

Tidak berselang lama, korban merintih kesakitan sembari membuka sepatu yang digunakannya. Teriakan korban minta tolong kemudian diketahui oleh rekannya dan saat itu juga mendekatinya.

Korban sempat meminta agar dadanya di tekan karena mengalami sesak nafas. Fekannya kemudian membaringkan tubuh korban di tepi bendungan.

Baca juga:  Tak Cuma Tambah Kasus Terbanyak, Zona Merah Ini Juga Posisi Pertama Sumbang Korban Jiwa COVID-19

Karena panik, saksi memutuskan mencari pertolongan. Korban pun terpaksa ditinggalkan sendirian di lokasi kejadian.

Naas, ketika kembali ke lokasi kejadian, korban ternyata sudah tidak bernyawa. Kejadian itu kemudian membuat warga ramai mendatangi lokasi itu.

“Benar kami menerima laporan kejadian itu. Saat mulai mancing, korban merasakan sakit dan sempat ditolong rekannya. Tidak berselang lama setelah ditolong korban sudah meninggal dunia,” katanya.

Baca juga:  Isoter Dimasifkan, Kasus Aktif Bali Alami Penurunan

Dari pemeriksaan di lokasi kejadian dan keterangan petugas medis, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dengan hasil itu, polisi menduga korban meninggal dunia karena penyakit sesak nafas yang dideritanya kambuh. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN