Global Communications Regional Team Head of Communications Indonesia Chatrine Siswoyo (kiri) bersama Head of User and Content Operations Angga Anugrah Putra, saat berkunjung ke Kantor Bali Post, Jumat (22/11). (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebuah penelitian yang dilakukan TikTok dengan YouGov, grup analisis data dan penelitian internasional, mengungkapkan bahwa generasi milenial Indonesia menilai kreativitas adalah hal yang penting. Dari hasil survei yang melibatkan 8 ribu responden di 6 negara Asia Tenggara itu, 54 persen menilai video singkat lebih baik dalam mengekspresikan kreativitas. Demikian disampaikan Head of Communications TikTok Indonesia, Chatrine Siswoyo bersama Head of User and Content Operations Angga Anugrah Putra, saat berkunjung ke Kantor Bali Post, Jumat (22/11).

Menurut Chatrine, TikTok yang baru masuk ke Indonesia dua tahun lalu mendapatkan respons yang luar biasa dari kalangan milenial. Platform video berdurasi pendek yang ada di 150 negara ini cukup diminati karena sistem yang diterapkan tidak tergantung follower dan bukan sosial media. Video yang dibuat oleh konten creator nantinya akan didistribusikan ke user yang memiliki minat yang sama.

Baca juga:  Ini Sikap Pemkab Tabanan Jika Tak Serap 30 Persen Produk BUMDA

Generasi X dan Y merupakan target sasaran dari TikTok. Setiap harinya, ungkap Chatrine, satu pengguna bisa menonton hingga 100 video.

Terkait survei, studi menunjukkan lebih dari 90 persen responden Indonesia percaya bahwa kreativitas itu penting saat ini dan di masa depan. 84 persen responden juga melihat bahwa industri kreatif berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Persepsi serupa juga diberikan oleh 82 persen responden di negara lain di Asia Tenggara yang percaya bahwa industri kreatif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Baca juga:  Tiga Desa Terisolir Akibat Longsoran Bukit Abang

“TikTok menawarkan rumah untuk mengekspresikan kreativitas dan memberdayakan pengguna untuk berkreasi melalui fitur merekam dan mengedit video yang mudah digunakan, mendukung kreator konten untuk mengembangkan konten dan mencapai hasil paling ideal yang mencerminkan keinginan kreatif mereka,” kata Angga.

Untuk menemukan dan menginkubasi kreator baru di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, TikTok baru-baru ini meluncurkan kompetisi bakat TikTok All-Star di seluruh wilayah yang mendapatkan respon positif dengan menerima lebih dari 320 ribu pengiriman video dari seluruh wilayah, menghasilkan total 507 juta views. Kompetisi ini melibatkan sejumlah pencipta konten terkemuka dan teratas di setiap negara, termasuk ANJI dari Indonesia, sebagai juri selebriti.

Baca juga:  Terkait Baja Nirkarat, Indonesia Ajukan Gugatan ke Uni Eropa

“TikTok All-Star Southeast Asia merupakan perwujudan dari komitmen kami untuk menyediakan platform bagi kreativitas orang Indonesia,” lanjut Angga.

Untuk babak selanjutnya, 30 finalis dari masing-masing negara akan bersaing dengan mengunggah video putaran kedua yang menampilkan bakat kreatif mereka mulai 21-25 November. Selain ANJI, ada sejumlah juri selebriti lainnya, yaitu Ngo Kien Huy (Penyanyi/Aktor), WOODY (Penyiar TV/Influencerl), Elizabeth Tan (Penyanyi/Aktris), Rico Blanco (Penyanyi/Penulis lagu) dan RRILEY (Penyanyi/Artis) yang akan memilih siapa yang memenangkan Penghargaan Juri. Enam kandidat untuk setiap kategori akan maju ke tahap terakhir, dengan pemungutan suara publik dimulai dari 28 hingga 30 November. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *