Kabid Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Bali, I Ketut Sudibya, SH., MAP saat melakukan presentasi di hadapan belasan investor Tiongkok, Sabtu (16/11). (BP/raka)

KUPANG, BALIPOST.com – Forum Investasi tiga provinsi wilayah Konsulat Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar ke-4 atau Forum Investasi Sunda Kecil, berlangsung di Kupang, Sabtu (16/11). Masing-masing utusan dari tiga provinsi menyampaikan potensi daerahnya di hadapan 19 investor Tiongkok yang hadir dalam forum tersebut.

Bali misalnya, pada forum investasi itu menawarkan pengembangan wilayah Bali Barat, Utara dan Timur. Kabid Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Bali, I Ketut Sudibya, SH., MAP, mengatakan Bali Selatan sudah padat. “Kami menwarkan pengembangan investasi di wilayah Bali Barat, Utara dan Timur,” katanya.

Baca juga:  Diguncang Gempa Berpotensi Tsunami, Warga di Larantuka Berhamburan

Bali berkonsentrasi pada pengembangan pariwisata. Kunjungan wisatawan ke Bali berdasarkan data 2018, sekitar 16 juta.

Dengan rincian 6 juta wisatawan mancanegara dan 10 juta wisatawan domestik. Menurut Ketut Sudibya, potensi sektor pariwisata yang dikembangkan cukup beragam.

Ia pun menyebutkan enam potensi wisata. Yaitu eco tourism, silent tourism, agro tourism. Kemudian sport tourism, spiritual tourism dan retirement tourism.

Potensi di wilayah Bali Utara, misalnya, pembangunan hotel di wilayah Pejarakan, Kabupaten Buleleng di atas lahan seluas 250 hektare. Ada juga di Sumberkima, pembangunan hotel di atas lahan seluas 70 hektare.

Baca juga:  Agar Tak Tertinggal, Koperasi Harus Paham Teknologi Digital

Potensi lainnya di Kabupaten Buleleng, lokasinya di wilayah Celukan Bawang. Potensi yang ditawarkan di wilayah ini, untuk pembangunan hotel/pabrik di atas lahan seluas 20 hektare.

Potensi yang sama juga ditawarkan di wilayah Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Klungkung. Kemudian di Kabupaten Bangli dan Tabanan. (Raka Akriyani/Suara NTB)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *