Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Seorang kakek di Banjar Yeh Satang, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu (3/11) petang. Diduga putus asa lantaran penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun, korban yang bernama I Nengah Wetra (68) menggantung dirinya di dahan pohon sawo dekat rumahnya.

Informasi yang diperoleh, korban diketahui tergantung oleh menantunya Ni Ketut Suteni (40) yang hendak mengambil ember di sebelah timur rumah. Tanpa sengaja, saksi melihat ke atas pohon sawo dan mendapati korban dalam keadaan tergantung pada salah satu dahan.

Baca juga:  Gantung Diri di Ruang Tamu

Saksi lantas memberi tahu kerabatnya I Ketut Mudana (42) dan diteruskan ke kepala kewilayahan (klian) setempat. Selanjutnya oleh keluarga dan warga, korban diturunkan dari atas pohon setelah pihak kepolisian dari Polsek Mendoyo datang ke TKP.

Saat ditemukan, korban yang mengenakan celana pendek dan tanpa baju sudah meninggal dunia. Dari pemeriksaan awal, korban menggantung diri menggunakan selendang kain sutra ungu. Di bawah pohon sawo ditemukan sandal jepit milik korban yang diduga terlepas.

Baca juga:  Jokowi Ajak Keluarga Hadiri Pelantikan Presiden

Kapolsek Mendoyo Kompol Made Karsa saat dimintai konfirmasinya, Senin (4/11), membenarkan kejadian gantung diri tersebut. Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskemas 1 Mendoyo dan unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Jembrana, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga akibat putus asa atas penyakit katarak/rabun yang dideritanya sejak beberapa tahun terakhir. Pihak keluarga menerima ini dengan ikhlas sebagai musibah. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  PON Papua Tinggal 157 Hari
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *