Bayi Lahir saat Nyepi
Direktur BRSUD Tabanan, dr. Nyoman Susila. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Ada-ada saja ulah oknum untuk mencari keuntungan. Bahkan tidak segan mereka menggunakan akal bulus, salah satunya dengan berpura-pura berprofesi sebagai dokter, agar masyarakat percaya.

Seperti yang terjadi di BRSUD Tabanan. Dalam akun media sosial BRSUD Tabanan, muncul himbauan untuk masyarakat agar lebih berhati-hati jika ada oknum mengaku sebagai dokter dan menawarkan kendaraan dengan harga murah.

Munculnya himbauan tersebut lantaran belum lama ini, beberapa masyarakat sempat mengkonfirmasi kebenaran status Dr. Samran, Sp.B. Samran mengaku sebagai dokter spesialis bedah di rumah sakit Tabanan, lengkap dengan name tag berisi foto.

Baca juga:  Sampel Pasien MSS Dikirim Ke Singapura

Setelah dicek, ternyata yang bersangkutan sama sekali bukan dokter ataupun karyawan dari BRSUD Tabanan. Atas hal ini pihak rumah sakit pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada agar tidak percaya terhadap penipuan dengan modus tersebut.

Direktur BRSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus penipuan, pelaku melancarkan aksinya dengan mengaku sebagai dokter di rumah sakit umum Tabanan. Pelaku pun menghubungi calon korban dan menawarkan kendaraan bermotor, terutama kendaraan roda empat, dengan harga yang miring dan terjangkau.

Baca juga:  Dokter Gadungan Beraksi Kembali, Tarifnya Capai Rp3 Jutaan Sekali Aborsi

Saat korban mulai terperangkap dalam tipuan, pelaku pun akan meminta korban mengirimkan (transfer) uang muka. Bahkan kejadian ini, lanjut kata dr. Susila tidak hanya sekali. Beberapa bulan sebelumnya juga terjadi aksi penipuan dengan modus yang sama, dan foto yang digunakan sama hanya saja namanya berbeda. “Jadi ada beberapa masyarakat yang ingin memastikan apakah dia (pelaku, red) benar dokter di BRSUD Tabanan, setelah dilihat foto dan logo name tag saja sudah berbeda dengan logo kami, warna juga berbeda, dan yang bersangkutan memang bukan dokter bahkan tidak pernah bekerja di BRSUD Tabanan,” terang dr. Susila, Kamis (31/10).

Baca juga:  RUU KUHP Jaga Keberagaman Indonesia

Disinggung apakah kejadian ini akan dibawa ke ranah hukum? dr. Susila pun mengatakan sejauh ini belum tahu. Namun yang pasti pihaknya sudah meminta seluruh jajarannya untuk terus memberikan himbauan pada masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan beragam penipuan yang mengatasnamakan rumah sakit, baik itu melalui media sosial ataupun secara lisan. “Jika ada yang demikian, agar di kroscek terlebih dahulu dan masyarakat kami harapkan agar jangan mudah percaya,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *