GIANYAR, BALIPOST.com – Meninggalnya Ida Pedanda Nabe Gde Putra Telabah menyisakan duka bagi banyak kalangan. Terlebih sebagai sulinggih almarhum dari dari Griya Pesraman Telabah, Tegal Lantang, Padangsambian Klod ini sudah berperan banyak untuk umat Hindu, tidak hanya di Bali namun juga di luar negeri.

Salah satunya beliau merupakan sulingih yang mengupacarai tapakan barong dan rangda di Pura Agung Santi Bhuana di Belgia, Eropa pada 2014 lalu. Hal ini diungkapkan Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati dikonfirmasi Jumat (13/9).

Undagi akrab sapaan Cok De ini menceritakan, saat baru rampung dibangun, Pura Agung Santi Bhuana di Belgia itu awalnya memang dikeluhkan oleh pendirinya, lantaran dinilai kurang memiliki aura layaknya pura yang ada di Bali. “Waktu itu saya menyarankan, kalau pura di Bali itu harus ada pratima, berupa tapakan seperti barong dan rangda,” katanya.

Baca juga:  Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung Lebar

Tokoh Puri Saren Ubud ini lantas membuatkan tapakan untuk pratima di pura tersebut. Rampung dikerjakan, tapakan itu lantas diupacarai di Bali.

Nah setelah dikirim ke Belgia, tapakan ini juga diupacarai di dekat Pura Agung Santi Bhuana. Prosesi upacara untuk tapakan inilah yang dipuput oleh almarhum Ida Pedanda Nabe Gde Putra Telabah. “Setiba di Belgia tapakan ini lagi dipelaspas dan dipuput oleh almarhum,” katanya.

Baca juga:  APBD Perubahan 2017 Disetujui, Anggaran Koni Untuk Porprov Dikembalikan

Tidak hanya itu saat malam, juga dilaksanakan upacara ngerehang tapakan di dekat Pura Agung Santi Bhuana. Upacara ngerehan tapakan ini juga dipuput oleh almarhum Ida Pedanda Nabe Gde Putra Telabah. “Pendiri Pura, Erik Domb ini bersikukuh agar upacaranya sama seperti di Bali, dan rangkaian upacara ini dipuput oleh almarhum,” katanya.

Tidak hanya itu almarhum Ida Pedanda Nabe Gde Putra Telabah juga yang menandatangani prasasti pendirian Pura Agung Santi Bhuana di Belgia. Penandatanganan ini dilakukan Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Gede Tegal Jinga dan Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati. “Tentu ini sangat dikenang, saya juga sudah berkomunikasi dengan pengurus pura di Belgia, terkait kabar duka ini,” ucapnya.

Baca juga:  Rangda Nateng Dirah

Perlu diketahui Ida Pedanda Nabe Gde Putra Telabah dari Griya Pesraman Telabah, Tegal Lantang, Padangsambian Klod, lebar pada Senin (9/9). Ida Pedanda berpulang setelah sebulan sebelumnya menjalani operasi kecil lantaran gangguan pada saluran prostat. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *