Kebakaran terjadi di TPA Temesi. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Gunungan sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Temesi terbakar pada Minggu (9/6) malam. Luasnya areal yang terbakar membuat petugas pemadam kabupaten Gianyar kelabakan, bahkan proses ini harus berlangsung selama 3 jam lebih.

Informasi dihimpun kebakaran ini pertama kali diketahui pada Minggu malam sekitar pukul 23.55 Wita. Kala itu api sudah membakar sejumlah ruas gunungan sampah di TPA Temesi.

Tidak butuh waktu lama, api yang tersapu angin dengan cepat merembet ke gunungan sampah di seputaran lokasi tersebut. Petugas Pemadam Kabuapten Gianyar yang menerima laporan meluncur ke lokasi tersebut.

Baca juga:  Usaba Sumbu, Pralingga Ida Batara Melasti ke Pasih Kelod

Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Gianyar, I Made Watha, menerangkan proses pemadaman di TPA Temesi, dibantu tiga unit mobil pemadam, dengan 20 personil.

Watha mengakui proses pemmadaman ini berlangsung cukup lama. Hal ini dikarenakan luas areal yang terbakar mencapai kisaran 50 are. “Karena itu proses pemadaman hingga 3 jam lebih,” katanya.

Kapolsek Gianyar Kompol Ketut Suastika dikonfirmasi mengaku sudah mendatangi TPA Temesi. Jajarannya melakukan olah TKP. “Saya hanya mendatangi TKP, belum sampai penyelidikan,” katanya.

Baca juga:  Kebakaran di Warung Ayam Kremes, Dua Luka-luka

Menurut Kompol Suastika, di lokasi tersebut merupakan tumpukan sampah, diduga ada gas yang memicu kobaran api di lokasi tersebut. Kapolsek juga memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.

Kepala UPT Pengelolaan Sampah TPA Temesi, I Ketut Bambang menduga penyebab kebakaran di TPA Temesi adalah gas metan. Dikatakan gas tersebut dihasilkan oleh sampah plastik yang terpapar sinar matahari. “Gas terkumpul, mungkin derajat kepanasan memenuhi syarat memercikkan api, makanya kebakaran. Itu sulit diperkirakan,” terangnya.

Baca juga:  TPS di Arum Gilimanuk Terbakar

Kata Bambang, sampah yang terbakar merupakan sampah yang tertimbun lama. Setelah api padam, kembali muncul asap. Asap hampir menutupi jarak pandang di kawasan tersebut pada Senin siang. “Asap tebal. Kalau disemprot, mau disemprot dimana, karena sumber asap di dalam,” jelasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *