Wayan Karmawan. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Dua unit alat sensor gempa bumi (seismograf) rencananya akan dipasang BMKG di Kabupaten Bangli tahun ini. Pemasangan alat sensor bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan info dini tentang gempa bumi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangli Wayan Karmawan, Jumat (17/5), mengatakan, sebagaimana hasil rapat persiapan pemasangan alat sensor gempa yang dihadirinya di BPBD Provinsi Bali BMKG rencananya akan memasang alat sensor gempa di dua titik. Adapun titik yang sementara ditentukan pihak BMKG yakni di Desa Mengani dan Desa Lembean, Kintamani.

Baca juga:  Perl Serangan Disambut Positif, Kenapa Belum Implementasi?

Untuk pemasangan alat sensor ini, di masing-masing titik dibutuhkan lahan kosong seluas satu are. Pihaknya juga nantinya akan melakukan koordinasi dengan perbekel desa setempat terkait rencana ini.

Dikatakan Karmawan, selain dua unit alat sensor tersebut, BMKG juga akan memasang beberapa alat tambahan yang disebut cellmeter di beberapa titik. Alat tersebut berfungsi untuk membaca getaran gempa. “Yang di Mengani dan Lembean itu, semacam alat induknya. Yang cellmeter ini dipasang menyebar, seperti di Kantor BPBD, Kantor Desa Tamanbali, Pengotan, Pengiangan, Ada sekitar 9 titik kalau tidak salah,” sebutnya.

Baca juga:  Lelang Jabatan Eselon II di Pemkot, KASN Rekomendasikan Penetapan

Pemasangan alat sensor gempa di Bangli dipastikan akan dilakukan tahun ini. Pemasangan dilaksanakan secepatnya setelah proses survey lahan selesai dan status tanah sudah pasti. “Dari BMKG nanti statusnya pinjam pakai,” ujarnya.

Karmawan mengatakan pemasangan alat sensor gempa merupakan program BMKG yang selama ini dilaksanakan secara kontinyu. Pada tahun ini, selain Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung juga akan dipasangi alat sensor gempa bumi. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Tren Co-Working, Permudah Generasi Muda Berekonomi Kreatif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *