SINGARAJA, BALIPOST.com – Pascakelahiran melalui operasi sesar, kondisi bayi tanpa tempurung kepala asal Dusun Anta Pura Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula tiba-tiba drop. Prihatin dengan kondisi itu, pihak Yayasan Angel Heart bersama Yayasan Sesama memfasilitasi orang tua sang bayi untuk mempermudah perawatan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

Kedua yayasan itu menjemput sang bayi bersama orangtuanya untuk diantar ke RSUD Buleleng. Karena di RSUD perawatannya belum memadai, bayi yang belum diberi nama itu kembali dirujuk untuk mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Sanglah, Sabtu (4/5).

Baca juga:  Wagub Cok Ace Berharap Perkembangan Sepak Bola di Bali Berjaya

Wakil Direktur (Wadir) RSUD Buleleng Bidang Pelayanan dr. Putu Sudarsana dihubungi Minggu (5/5) membenarkan bahwa bayi malang itu telah dirujuk ke RS Sanglah. Ia mengatakan, sebelum diputuskan melanjutkan perawatan di Sanglah, tim dokter RSUD Buleleng berusaha memberi perawatan semampunya di ruang NICU RSUD.

Akan tetapi, sang bayi malah drop. Karena terlalu berisiko, kasus kelainan bawaan bayi sejak lahir ini dirujuk ke Sanglah. “Sebelum dirujuk, sempat kita rawat, namun kondisinya drop dan karena kelainan bawaan bayi sejak lahir, disarankan perawatan ke Sanglah yang memang memiliki peralatan medis memadai untuk kasus seperti ini,” katanya.

Baca juga:  Sejumlah Petinggi Kodam Sertijab di Renon

Seperti diberitakan, bayi perempuan buah kasih pasangan suami istri (Pasutri) Nyoman Bagiarsa (25) dan Ketut Sariati (19) warga Dusun Anta Pura, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula lahir tanpa tempurung kepala. Kondisi bawaan sang bayi ini diketahui saat usia kandungan memasuki tiga bulan.

Meski bayinya disebutkan tidak normal, Bagiarsa ikhlas menerima dan berjuang merawat kandungannya. Ia berharap kelainan itu bisa hilang saat dilahirkan.

Baca juga:  Partai Perindo Klungkung Ancam Keluar dari Fraksi Persatuan Demokrat

Tetapi saat dilahirkan, ternyata sang bayi tetap saja mengalami kelainan yang tergolong kasus langka. Pascakelahiran, pasutri tersebut hanya bisa pasrah dan berusaha merawat bayi dengan mentutup benjolan di atas keningnya itu dengan perban. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *