Suasana di salah satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali, Jumat (15/3) kembali mengharuskan operasional pelabuhan menerapkan pola buka-tutup. Dalams ehari kemarin, tercatat dua kali dilakukan penundaan penyeberangan pagi dan siang hari.

Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Kelas III Gilimanuk, Ketut Aryadana, kemarin mengatakan cuaca buruk berupa angin kencang mengharuskan penyeberangan dilakukan penundaan. Selain angin kencang berkisar 30-40 knot, hujan deras juga sebagai pemicu dilakukan penutupan pelabuhan. Pasalnya jarak pandang yang terhalang kabut dampak dari hujan deras itu dan berpotensi membahayakan pelayaran. Antisipasi hal yang tak diinginkan, maka dilakukan penundaan pelayaran. Dari informasi pada pagi hari, penutupan dilakukan mulai pukul 07.20 Wita hingga pukul 08.20 Wita. Sejumlah kapal yang sudah selesai bongkar muat diminta agar tetap bersandar di dermaga.

Baca juga:  Air Embung di Karangasem Cukup untuk 4 Bulan

Setelah penyebrangan kembali dibuka, sekitar pukul 12.00 Wita kemudian cuaca kembali buruk. Angin dengan kecepatan sampai 40 knot kembali terjadi. Menyikapi hal tersebut, UPP kembali memutuskan untuk menutup sementara penyeberangan. Para penumpang baik dari Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk diminta untuk menunggu masuk ke kapal karena kondisi tersebut. Di penutupan kedua ini lebih lama, yakni sekitar dua jam. Pukul 14.30 Wita, cuaca kembali reda dan memungkinkan untuk kapal kembali berlayar. “Belakangan cuaca di Selat Bali memang kurang bersahabat, tadi (kemarin-red) dua kali ada penutupan,” ujar Aryadana. Pihaknya meminta agar nahkoda untuk waspada dan selalu berkoordinasi melalui alat komunikasi (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Padat, Jelang Nyepi Ribuan Kendaraan Tinggalkan Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *