Kondisi bayi dalam kardus yang ditemukan di depan TPA Lila Hita, Singaraja kondisinya stabil. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng bergerak cepat menyikapi penemuan bayi laki-laki dalam kardus yang diletakkan di depan TPA Lila Hita, Jalan Parikesit, kelurahan Banjar Tegal, Singaraja Rabu (9/1). Dinsos mengecek kondisi bayi yang dirawat di Ruang Nicu Rumah Sakit Kertha Usadha Singaraja itu.

Kondisi bayi dinyatakan stabil dan perawat yang mengasuh mudah memberi susu formula. Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Anak Dinsos Buleleng, Niken Puji Astuti, Kamis (10/1), mengatakan sambil menunggu proses penyelidikan di kepolisian, bayi untuk sementara akan dirawat di RS Kertha Usada. Ini mengantisipasi seandainya, orangtua sang bayi berhasil ditemukan, sehingga tidak menghambat penyelidikan.

Jika orangtua yang bertanggung jawab gagal ditemukan, Dinsos akan menitipkan bayi kepada pengelola Yayasan Meta Mama dan Magha di Denpasar. Ini karena di Singaraja sendiri tidak ada yayasan yang sering mengasuh bayi yatim piatu.

Baca juga:  Meski Sepakat Berdamai, Bawaslu Buleleng Telusuri Dugaan Pencoblosan 40 Surat Suara

Agar bayi mendapat asupan gizi dan perawatan yang baik, Dinsos menilai pentitipan kepada yayasan dianggap solusi terbaik. “Kami sudah cek ke rumah sakit, bayinya sudah dirawat baik dan kondisinya stabil,” katanya.

Terkait upaya adopsi, Niken menyebut hal itu bisa saja dilakukan kalau memang orangtua sang bayi tidak ditemukan. Namun demikian, adopsi memerlukan proses panjang dan wajib melengkapi sejumlah persyaratan. Selain itu, kewenangan memproses adopsi anak dilakukan di Dinas Sosial Provinsi Bali. “Kalau lama tidak ditemukan kita koordinasikan ke provinsi untuk menitipkan kepada Yayasan Meta Mama dan Magha dan kalau ada yang mengadopsi, kita fasilitasi ke provinsi karena prosesnya sepenuhnya di Provinsi Bali,” katanya.

Baca juga:  Jokowi Santap Siang Bebek Krispi di Ubud

Dihubungi terpisah Kapolsek Kota Singaraja Kompol A.A Wiranata Kusuma seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK mengatakan, anggotanya masih menyelidiki pelaku pembuang bayi tersebut. Sejumlah saksi-saksi yang diduga mengetahui kronologis penemuan bayi sudah dimintai keterangan.

Hasilnya, keterangan saksi baru sebatas menemukan kardus bekas pembungkus deterjen yang berisi bayi di depan TPA Lila Hita. Sementara, keterangan yang menunjukkan ciri-ciri orang yang menaruh kardus tersebut belum terungkap.

Salah satu keterangan saksi menyebut sekitar pukul 04.30 Wita belum ditemukan kardus. Namun berselang sekitar 30 menit kemudian, warga heboh karena menemukan kardus yang berisi bayi laki-laki dengan panjang sekitar 52 centimeter dan berat badan 3,3 kilogram tersebut.
“Saksi-saksi sudah kami kumpulkan, dan keterangan belum mengarah pada pelaku. Kami masih bekerja dan kalau ada warga yang memiliki informasi terkait, kami harapkan diinformasikan sehingga kasus ini secepatnya terungkap,” jelas perwira asal Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng ini.

Baca juga:  Pendataan Pengungsi, PNPB Pusat Jadikan Denpasar Percontohan

Diperkirakan, sang ibu membuang bayinya setelah 30 menit kelahiran. Bahkan, sang ibu diduga melahirkan sendiri tanpa pertolongan bidan atau dokter. Ini dikuatkan dengan tali pusar dipotong tidak rapi dan masih dibiarkan panjang untuk mengurangi pendarahan. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *