Ilustrasi. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Minggu (9/12) dimanfaatkan komplotan pencopet. Polisi menangkap dua pelaku, Muhamad Ridwan alias Adi (35) dan Hermansyah alias Karso (34), sementara Cimeng masih diburu.

Komplotan copet ini berhasil menggasak 11 HP berbagai merk. “Pengamanan konser, Polsek Kutsel (Kuta Selatan) di-back up Polresta Denpasar dan Polda Bali,” kata Kanitreskrim Polsek Kutsel Iptu Muh. Nurul Yaqin, Selasa (11/12).

Salah satu korban yang melapor, Felix Prilianto Kurniawan (27) asal Jawa Barat. “Modus pelaku yaitu mengambil dengan mudah HP di saku pakaian korban saat berdesak-desakan di arel DWP GWK,” ungkapnya.

Baca juga:  Dijambret, Warga Belanda Alami Kerugian Seratusan Juta Rupiah

Kronologisnya, pada Minggu sekitar pukul 00.30 Wita, saat korban berada di TKP dan berjalan di keramaian penonton. Ia merasa ada tangan orang tidak dikenal merogoh saku celana kirinya. Saat itu korban refleks dan mengeluarkan tangan orang tersebut, namun dia tidak curiga karena situasi sangat ramai.

Beberapa saat kemudian korban bermaksud menghubungi teman menggunakan HP. Ternyata HP yang ditaruh di saku celana kirinya, hilang. “Korban sempat menghubungi HP-nya itu masih aktif,” ujar Yaqin.

Baca juga:  Menhub Budi Karya Sumadi Apresiasi Capaian Program Energi Bersih Gubernur Koster

Setelah mendapat informasi adanya copet tersebut, polisi melakukan penyisiran dan berhasil menangkap Ridwan dan Hermansyah. Petugas langsung membawa kedua pelaku di tempat yang aman untuk mengantisipasi amuk massa.

Polisi lalu membawa pelaku ke tempat tinggalnya di Jalan Polonia I, Tuban, Badung. Pelaku mengaku barang hasil copet dibawa semua oleh Cimeng. Sedangkan Cimeng sudah kabur.

Hasil interogasi, mereka mengakui melakukan copet tersebut. Mereka beraksi sejak tanggal 7 Desember lalu dan mencopet 5 iPhone, semua dibawa Cimeng. Sedangkan keesokan malamnya, mereka mendapat 11 HP berbagai merk. “Rencananya barang hasil nyopet itu dibawa dan dijual di Bogor, Jawa Barat. Diduga mereka sengaja datang ke Bali untuk nyopet dan berkedok jadi penonton konser musik,” ungkap Yaqin. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Hadapi Erupsi Gunung Agung, XL Axiata Siapkan Antisipasi Jaringan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *