Pohon kelapa tumbang menerjang rumah warga di Desa Tegak, Klungkung. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com –  Hujan lebat disertai angin kencang menumbangkan pohon kelapa di Banjar Kelod Kangin, Desa Tegak, Senin (26/11). Akibatnya, pohon tumbang menerjang rumah warga setempat, Ketut Suwesen (70), hingga atapnya hancur. Beruntung, peristiwa ini tidak sampai mengancam keselamatan penghuni rumah.

Kepala BPBD Klungkung Putu Widiada, mengatakan jajarannya bergegas ke lokasi melakukan penanganan, setelah menerima laporan masyarakat setempat melalui call center. Menurut penghuni rumah, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 wita, saat hujan lebat disertai angin kencang melanda Klungkung.

Baca juga:  Rumah Warga di Bebandem Tertimbun Longsor

BPBD Klungkung langsung mengerahkan 10 anggota TRC BPBD Klungkung dibantu beberapa warga setempat untuk melakukan penanganan. BPBD menggunakan dua unit mobil resque dan operasional, serta dua unit gergaji mesin, untuk memotong batang pohon dan membersihkannya dari atap rumah warga itu. Atas kejadian ini, korban mengalami kerugian jutaan rupiah.

Memasuki musim hujan, pepohonan di sekitar akses jalan umum maupun di sekitar rumah mulai membahayakan. BPBD Klungkung memperingatkan agar mewaspadai bencana pohon tumbang saat terjadi hujan lebat. Sebab, belakangan peristiwa ini sudah semakin sering terjadi.

Baca juga:  Longsor di Sanggulan Ambrolkan Sebuah Rumah, 10 KK Dievakuasi

Sebelumnya, pohon kelapa menghantam rumah Nyoman Sudarta (32), warga Banjar Tengah, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan belum lama ini. Bagian atap hingga tembok rumahnya langsung hancur. Beruntung, pemilik rumah bisa selamat dari peristiwa tersebut. Pohon tumbang juga pernah terjadi di Banjar Dinas Buayang, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan.

Melihat situasi demikian, BPBD Klungkung menghimbau agar masyarakat selalu waspada. Apalagi kalau sedang dijalan terhadap bahaya longsor dan pohon tumbang serta banjir bandang, akan selalu mengancam. “Kami himbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Kalau ada pohon yang dekat dengan rumah, agar bisa dipangkas dulu,  untuk menghindari kerugian yang lebih besar,” katanya. (bagiarta/balipost)

Baca juga:  Lahan Alami Kekeringan, Petani Subak Pecala Alih Profesi

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *