Pembukaan Porsenijar PGRI dan BPGS digelar di GOR Ngurah Rai. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pekan olah raga dan seni pelajar (porsenijar) merupakan kegiatan positif dan harus mendapat dukungan semua pihak. Terlebih, program porsenijar ini sudah bisa dilakukan revitalisasi, yakni berkolaborasi dengan kelompok media, seperti yang dilakukan YPLP Kota PGRI Denpasar dengan Kelompok Media Bali Post melalui kegiatan Bali Post Goes to School-nya.

Kegiatan ini merupakan media untuk memperkuat jati diri generasi muda milenial dalam menghadapi tantangan ke depan. Hal ini disampaikan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka Porsenijar Sekolah PGRI Denpasar ke-6 dan Bali Post Goes to School (BPGS), Senin (19/11) di GOR Ngurai Rai, Denpasar.

Pembukaan Prosenijar dan Bali Post Goes To School 2018 ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara. Turut hadir mendampingi wali kota dalam pelepasan balon, di antaranya Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., Pimpinan Kelompok Media Bali Post Satria Naradha, Kadisdikpora I Wayan Gunawan, serta undangan lainnya.

Selain pembukaan porsenijar, dalam kesempatan tersebut juga dicanangkan gerakan tabungan sampah berbasis sekolah. Kegiatan yang dihadiri ribuan siswa PGRI di Denpasar ini diawali dengan penampilan anak-anak TK dan SD PGRI yang membawakan gerak dan tari Bali Post.

Baca juga:  Generasi Milenial Diajak Warisi Nilai Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

Menariknya, penampilan ceria 40 anak- anak itu menggunakan kostum modifikasi dengan bahan koran bekas. Setelah penampilan tersebut disusul penampilan cak kolosal yang dimainkan anak-anak SD PGRI  dengan jumlah penari sebanyak 240 orang. Penampilan anak-anak di bawah asuhan penata tari Sincan dan penata tabuh Tut Jarut, mampu memukau ribuan siswa PGRI dan undangan yang ada di tribun GOR Ngurah Rai.

Suasana pembukaan Porsenijar PGRI dan Bali Post Goes to School, Senin (19/11). (BP/eka)

Sebelum defile atlit, tampil 420 anak-anak SMP, SMA/SMK PGRI membawakan senam kesehatan PGRI. Kemudian disusul iringan-iringan defile atlet yang diawali dengan pasukan pembawa Bendera Merah Putih, pembawa Bendera PGRI, dan kemudian disusul masing-masing peserta porsenijar di lingkungan sekolah PGRI Denpasar.

Suasana pembukaan Porsenijar PGRI dan Bali Post Goes to School, Senin (19/11). (BP/eka)

Wali Kota mengatakan, pada prinsipnya porsenijar adalah kegiatan yang harus dukung bersama dan sebagai media untuk memperkuat generasi milenial. “Porsenijar bukan saja mengolahragakan kita, tetapi lebih kepada kegiatan fisik. Karena itu, melalui kegiatan ini akan mampu menghasilkan SDM dengan karakter, prilaku, dan fisik yang kuat. Sedangkan seni adalah bukan pembelajaran logika, seni merupakan pembelajaran bakat dan talenta yang di Bali lebih dikenal dengan kreativitas,” jelasnya.

Demikian pula dengan Bali Post Goes to Scool, para siswa selain menambah kreativitas, juga mempersiapkan generasi milenial yang  kuat, yang berintegritas, dan dapat menambah wawasan. Dikatakan, kolaborasi ini semakin kuat sehingga akan semakin banyak tumbuh generasi penerus milenial yang memiliki identitas dan karakter yang kuat.

Baca juga:  BTID dan Warga Serangan Capai Titik Temu, Ini Kesepakatannya

“Saya menyambut positif revitalisasi program porsenijar ini dengan Kelompok Media Bali Post. Ini perlu adanya penguatan program ke depannya, sehinga bermanfaat untuk mepersiapkan siswa yang unggul, cerdas, dan memiliki jiwa kepemimpinan serta jiwa kewirausahaan. Dengan demikian, PGRI mampu menciptakan karaktersitik kemadirian siswa yang penuh dengan etika dan wawasan,” ujar Rai Mantra.

Sementara itu, Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., mengatakan pada porsenijar tahun ini, YPLP bersinergi dengan Kelompok media Bali Post melalui program Bali Post Goes to School. Programnya di antaranya adalah ikut mengedukasi anak muda Bali dalam keterampilan jurnalistik, fotografi, lomba gerak dan lagu Bali Post, serta lomba mewarnai.

Menurutnya, sinergi ini penting dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan tulis para siswa. Kegiatan ini merupakan program kerja YPLP Kota PGRI Denpasar yang dirancang melalui rapat kerja para kepala sekolah di lingkungan PGRI Denpasar.

Sasaran yang ingin dicapai adalah prestasi atlit dan seniman menuju prosenijar tingkat Kota Denpasar, Bali dan nasional. Kegiatan ini mengusung tema, “Melalui posenijar sekolah PGRI Kota Denpasar, kita kembangkan kreativitas seni dan budaya serta kita tumbuhkan semangat olahraga dan solidaritas.”

Baca juga:  Pemprov Akui Tak Punya Data Pasti Jumlah PMI Asal Bali

Ada pun sekolah yang ikut porsenijar dan Bali Post Goes to School ini sebanyak 20 sekolah SMP, SMA/SMK di lingkungan YPLP Kota PGRI Denpasar. Kegiatan ini mempertandingkan pidarta Bali, pidato Bahasa Inggris, Tari Condong, Sekar Alit, lagu pop Bali, dan rindik (SMP). Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK, yakni dharma wacana, pidato bahasa Inggris, Tari Trunajaya, Sekar Agung, lagu pop Bali, serta kendang tunggal.

Madiadnyana mengatakan, selain merupakan program kerja YPLP, tujuan dari kegiatan ini di antaranya serangkaian peringatan HUT ke-73 PGRI dan Hari Guru Nasional 2018 ini. Melalui kegiatan ini juga dapat memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan sesama lembaga pendidikan PGRI serta khususnya di kalangan siswa.

Mewujudkan generasi muda yang unggul dalam olah raga dan seni yang merupakan bagian dari pembangunan. Selain itu, juga diharapkan melalui porsenijar ini dapat meningkatkan persahabatan, persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar serta memacu dan memotivasi prestasi dan potensi atlet serta seniman. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *