Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Gantung diri kembali terjadi di Jembrana. Ulah nekat ini dilakukan Ni Putu Suriani ( 50) seorang ibu rumah tangga (IRT) dari Banjar Cepaka, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.

Kejadian tersebut pertama kali dilihat oleh suaminya I Ketut Adnyana (57), Sabtu (10/11). Dari informasi pada Sabtu petang tersebut suaminya melihat istrinya sudah tergantung di kosen ukuran 80 x 80 cm pintu masuk kamar milik korban menggunakan seutas selendang warna hijau panjang sekitar 1,5 meter.

Baca juga:  Antrean Logistik ke Bali Capai 30 Kilometer, ASDP Pastikan Penyeberangan Jalur Ketapang-Gilimanuk Aman

Dengan perasaan kaget, suami korban langsung memotong selendang yang dipakai gantung diri. Selanjutnya suami korban bersama anaknya melarikan korban ke Puskesmas Pekutatan dengan maksud untuk mendapatkan pertolongan.

Namun sesampai di puskesmas korban telah dinyatakan meninggal. Dari hasil pemeriksaan tim medis korban dinyatakan sudah meninggal dengan ciri-ciri bibir kebiruan, tampak bekas memar pada leher dari bawah ke atas keluar urin, lidah menjulur, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Baca juga:  Pegiat Seni Berharap Film Keluarga Lebih Banyak Diproduksi

Korban diperkirakan mengambil jalan pintas dengan cara gantung diri akibat beban sakit yang diderita terlalu lama dan tidak kunjung sembuh. Kemudian karena tahu sudah meninggal korban kembali diajak ke rumah duka di Banjar Cepaka, Desa Pangyangan, Pekutatan.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai seizin Kapolres Jembrana dikonfirmasi membenarkan gantung diri tersebut. Korban diduga melakukan gantung diri karena sakit. (kmb/balipost)

Baca juga:  Dikira Boneka, Ternyata Mayat Laki-laki
BAGIKAN