Sebuah bangunan di Merajan milik warga di banjar Kaleran hancur tertimpa tembok pekarangan saat hujan minggu sore. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang terjadi di Jembrana dua hari belakangan ini mengakibatkan longsor dan rusaknya bangunan di sejumlah tempat. Sedikitnya dua titik lokasi terdampak hujan yang mengguyur pada Minggu (4/11) lalu yakni di Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo dan Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan. Tidak ada korban jiwa, namun beberapa bangunan mengalami kerusakan.

Seperti yang terjadi di Banjar Kaleran, Desa Yehembang. Akibat hujan, tembok pekarangan rumah milik I Wayan Paglet (80) ambruk dan merusak kemulan taksu miliknya. Areal merajan milik Paglet tertimpa tembok pekarangan yang berada di sebelahnya sehingga menimpa salah satu bangunan (kemulan taksu) hingga hancur. Bangunan dari bata dan kayu itu ambruk tertimpa reruntuhan tembok. Tembok setinggi 2 meter dan panjang 6 meter ambruk saat hujan deras pada Minggu (4/11) sore.

Baca juga:  Dari Sejumlah Mahasiswa Kedokteran Unud Dievakuasi hingga Aktivitas Subduksi Zona Megathrust Guncang Mentawai

Selain di Yehembang, hujan deras juga mengakibatkan tanah longsor di Banjar Baler Setra, Desa Medewi. Meskipun tebing longsor di samping rumah milik Gusti Kade Wedia (82), dampanyak tidak sampai merusak banguan rumahnya. Material tanah dan kerikil hanya memenuhi pekarangan rumahnya. Posisi rumah korban memang berada lebih rendah dengan jalan desa setempat.

Saat hujan pada Minggu sore lalu, tanah di pinggir jalan tiba-tiba ambruk. Diduga longsor ini akibat cuaca esktrem yang terjadi. Tanah retak setelah musim kering dan saat terjadi hujan, tanah yang retak itu bergerak.

Baca juga:  Wanita “Pengangon Bebek” Tergilas Truk 

Perbekel Medewi, I Komang Suartika Senin (5/11) membenarkan kejadian tanah longsor di wilayahnya itu. Begitu menerima laporan, warga bersama aparat desa, Kecamatan Pekutata dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana melakukan pembersihan material longsor yang menyelimuti pekarangan rumah korban. “Tidak ada korban jiwa, bangunan rumah juga tidak rusak. Tapi kami bantu membersihkan material,” terang Suartika.

Di sekitar Desa Medewi yang kondisinya berbukit menurutnya memang rawan terjadi longsor. Hal ini sering terjadi saat hujan deras setelah musim kering berlalu.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem, Kuta Sempat Dilanda Badai Pasir

Sementara itu, Kepala BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila AP membenarkan adanya dua titik di Mendoyo dan Pekutatan yang terkena dampak hujan deras Minggu sore. BPBD menerjunkan personil membantu pembersihan longsor di Medewi. Warga juga diberikan bantuan sembako kepada masyarakat. (surya dharma/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *