DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek lanjutan pembangunan Pasar Badung tahap II mulai digarap sejak April 2018. Namun, akibat cuaca buruk yang berakibat pada naiknya permukaan air laut dan disertai gelombang tinggi, progress proyek dengan nilai kontrak Rp 61.803.873.000 dari pagu Rp 70 miliar itu, mengalami sedikit keterlambatan alias molor.

Hal ini diungkapkan Plt.Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta di temui di kantor wali
kota, Jumat (3/8). Jimmy mengatakan, molornya program proyek
tersebut akibat ombak yang besar di laut beberapa hari terakhir.

Baca juga:  Sidang Tipiring di Pasar Badung, 10 Pelanggar Perda Dijatuhkan Denda

Pengiriman bahan berupa beton terlambat, sehingga berpengaruh terhadap
pelaksanaan proyek. Namun, setelah bahan datang, pihaknya memastikan progresnya naik cukup jauh.

Artinya, ketika beton sudah dipasang, keterlambatan itu akan terkejar. “Sekarang ini mungkin sudah lebih dari target yang dicapai, karena bahannya sudah datang,” katanya.

Jimmy mengatakan proyek tahap II ini sudah dikerjakan sejak 25 April
lalu. Per 31 Juni seharusnya sudah mencapai 26,17 persen. Namun akibat cuaca, baru bisa terealisasi 22,09 persen. “Ini kan akhir bulan, jadi sekarang mungkin sudah melampaui,” jelas Jimmy yang merupakan Asisten II Setda Kota Denpasar ini.

Baca juga:  Ini Alasannya, Seribu Relawan dari 3 Kabupaten/Kota Dilatih Tangani COVID-19

Dikatakan, proyek tahap II ini akan sampai pada finishing. Artinya, setelah proyek ini rampung, pedagang sudah bisa menempati bangunan baru ini. Namun, proses penempatan pedagang tersebut akan diatur oleh PD Pasar sendiri. “Kami hanya menyediakan tempatnya saja, soal relokasi pedagang dari tempat berjualan sementara di bekas Tiara Grosir, akan dilakukan PD Pasar,” ujar Jimmy. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *