AMLAPURA, BALIPOST.com – Komponen pariwisata Bali yang tergabung dalam Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) BPC Badung, Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali dan Bali Villa Association (BVA) menggelar kegiatan kemanusiaan. Gerakan ini dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengirimkan bantuan ke tempat penampungan sementara bagi masyarakat sekitar Gunung Agung yang terkena dampak bencana secara langsung, di area Kawasan Rawan Bencana (KRB).

Kunjungan dilakukan Minggu (8/7). Lokasi yang dipilih di desa Duda Timur, Selat. Sebelumnya kegiatan serupa juga sudah digelar di Tanah Ampo, Lapangan Swecapura, dan Desa Menanga. “Ini merupakan kesekian kalinya sebagai lanjutan kunjungan dari sebelum-sebelumnya sejak erupsi yang terjadi di akhir 2017 tepatnya November lalu,” jelas Ketua DPD IHGMA Bali, I Nyoman Astama, SE, CHA yang didampingi Wakil Ketua Umum 1 DPP IHGMA, I Made Ramia Adnyana, SE, MM, CHA, Kepala Bidang Keanggotaan DPD IHGMA Bali, I Made Subrata, CHA, serta Pande Suartaya.

Dijelaskan sekitar 50 orang relawan dikerahkan untuk memberikan bantuan di tempat penampungan sementara. Termasuk, layanan kesehatan gratis bersama Dr Romy & Associates.

Baca juga:  Bangkitkan Budaya Literasi, Siswa Harus Diwajibkan Membaca

Bantuan yang diberikan berupa barang-barang, seperti bahan makanan, minuman, perlengkapan mandi, selimut dan uang tunai. Donasi diterima langsung oleh koordinator lapangan dan telah disalurkan kepada warga pengungsi.

Komponen pariwisata mengunjungi posko pengungsi Gunung Agung. (BP/ist)

Bantuan yang disalurkan merupakan sumbangsih anggota IHGMA Bali Chapter Serta IHGMA Seluruh Indonesia, Fun & Friendship Gathering ( FFG), BPC PHRI Badung serta Bali Villa Association. “Kita semua dapat melihat bahwa antusias para stakeholder untuk memberikan bantuan dalam segala bentuk sangat luar biasa sejak di awal terjadinya erupsi pada akhir 2017. Nah ini yang kami komitmen kan, khususnya kami dari stakeholder kepariwisataan bahwa bantuan tersebut harus berkesinambungan selama saudara-saudara kita masih membutuhkan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menegaskan kegiatan ini wujud nyata Kepedulian IHGMA Bali terhadap saudara-saudara di Karangasem yang terdampak meningkatnya aktivitas Gunung Agung. “Sangat penting memberikan semangat bahwa mereka tidak sendiri menghadapi situasi tersebut, agar terjaga rasa percaya diri, aman dan nyaman. Juga penting bekerja sama dan langsung memberi bantuan kepada relawan yang tepat yg mengetahui secara langsung dan nyata dampak erupsi sehingga bantuan yang disalurkan sampai pada yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.

Baca juga:  LPD Motivasi dan Beri Modal untuk Generasi Muda Berwirausaha
Komponen pariwisata mengunjungi posko gunung agung. (BP/ist)

Ketua BPC PHRI Badung yang juga Ketua BPPD Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, SE, MBA didampingi Executive Director BPC PHRI Badung, Jro Mangku Made Sulasajaya serta tim menyerahkan bantuan secara, baik barang maupun uang tunai. Bantuan diterima langsung Ketua Umum Pasebaya Tanggap Bencana Gunung Agung I Gede Pawana didampingi sekretaris Pasebaya Suara Arsana.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, tercatat sekitar 4.855 jiwa penduduk (anak-anak dan dewasa) tersebar di 50 titik pengungsian. Mereka menempati daerah permukiman sementara di Desa Selat, Rendang dan Bebandem Karangasem tersebut.

Kebutuhan mereka, antara lain keperluan dasar sehari-hari termasuk makanan, minuman, masker, selimut , fasilitas kesehatan dan lainnya. Secara umum warga yang mengungsi telah tertangani dengan baik atas kerja keras semua pihak, terutama pemerintah provinsi Bali melalui Badan Nasional Penanganan Bencana Korwil Bali didukung oleh segenap komponen masyarakat.

Baca juga:  Gelar Lomba Ketertiban Mengarak Ogoh-ogoh, Ini Hadiah dari Polda Bali

Ketua Umum Pasebaya mengucapkan terima kasih atas sumbangan serta bantuan yang diberikan BPC PHRI Badung, IHGMA, FFG dan BVA. Ke depan, ia mengharapkan terjadi jalinan komunikasi yang lebih intens dengan Posko Induk Pasebaya Gunung Agung untuk memberikan informasi yang valid sehingga tidak menimbulkan keresahan, baik kepada masyarakat Bali secara umum maupun para wisatawan.

Selama ini belum terjadi komunikasi yang solid dengan pihak Bali Tourism Hospitality (BTH) terkait informasi dari dampak erupsi Gunung Agung yang sebetulnya hanya berdampak terhadap 28 Desa yang ada di lingkar Kawasan Rawan Bencana 1,2 dan 3). Kawasan di luar KRB tersebut sangat aman untuk dikunjungi san melakukan aktivitas seperti biasa. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *