DENPASAR, BALIPOST.com – Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Rabu (23/5) disesaki pecalang dan Bhabinkamtibas seluruh Bali. Bhabinkamtibmas 726 orang dan pecalang 1.770 orang hadir dalam rangka deklarasi pengamanan Pilkada damai tahun 2018.

Menariknya selain Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose dan Wakapolda Brigjen Pol. Wayan Sunartha, pejabat utama dan seluruh Kapolres/Kapolresta mengenakan sabut serta udeng poleng. Akhir acara, seluruh peserta dan undangan menari Bali Gemilang.

Kapolda Irjen Golose mengatakan, tujuan kegiatan ini bagaimana masyarakat Bali, terutama Polda Bali sebagai leading sector dalam Pilkada yang aman dan damai. Dia menyadari bahwa dalam mengamankan Pilkada tersebut, Polda tidak bisa kerja sendiri demi mencapai Pilkada Bali aman dan bisa dilaksanakan dengan baik. “Sampai dengan saat ini tidak ada hal-hal menonjol. Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang mengikuti proses-proses Pilkada dengan baik,” ujarnya.

Baca juga:  BPS Dituntut Segera Rilis Data Produksi Beras

Menyikapi situasi sekarang, lanjutnya banyak kejadian di tempat lain sehingga pihaknya merasa perlu untuk menyiagakan masyarakat bersama-sama petugas keamanan dan ketertiban. Dari kepolisian didukung seluruh stakeholder seperti TNI, unsur pemda dan intelijen, menyadari Bali rentan terjadi gangguan kamtibmas.

“Sehingga saya selaku Kapolda Bali menyadari tidak bisa sendiri sehingga perlu dukungan rakyat. Paling jelas di Bali adalah pecalang. Pecalang ini ada tiap desa pakraman, sesuai undang-undang mereka juga pengaman swakarsa, kalau bahasa kepolisian community polisi. Tempat lain baru menggerekan tapi di Bali sudah ada, terstruktur dan di bawah MUDP. Ini merupakan kemampuan dan keniscayaan luar biasa dimiliki Bali,” tandasnya.

Baca juga:  Pengamanan Perayaan Tahun Baru Difokuskan di Wilayah Ini

Digelarnya apel dan deklarasi bersama ini tidak lain untuk melindungi Bali, tidak hanya informasi hoax tapi menjaga dari isu-isu rentan toleransi. “Saya bersyukur kejadian di tempat lain tidak ada implikasinya di Bali, tidak ada jumlah turis yang turun, masyarakat tetap beraktifitas biasa. Biarkan kami bersama-sama stakeholder lain bekerja dibantu rakyat sehingga bisa wujudkan Bali damai penuh toleransi,” ungkap mantan petinggi BNPT ini. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Dari Videonya Tuai Kontroversi AWK Klarifikasi hingga “Nyejer” Pujawali di Pura Pasar Agung Besakih Dipangkas
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *