BBPOM melakukan tes makanan. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar melakukan sidak produk pangan yang dijual di pasar tradisional dan pedagang hidangan khusus bulan puasa Selasa (23/5) kemari. Hasilnya, untuk sempel kue, khusus untuk perlengkapan upacara yadnya, dari enam sampel kue yang diuji dinyatakan positif mengandung Rhodamin-B.

Sementara, untuk hidangan di bulan puasa, ujia sampel menyebutkan terbebas dari pemakaiantiga bahan berbahaya seperti Formalin, Mitamilelo, dan Rhodamin-B. Sidak dipimpin Kepala BBPOM Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Ny. Aries Suradnyana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Drh. Nyoman Surya Temaja, dan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian (Disdagprin) Ketut Suparto.

Baca juga:  Bali Catatkan Puluhan Kasus COVID-19 Baru

Aryapatni mengatakan, dari sidak pedagang di Pasar Buleleng, timnya menguji secara langsung terhadap enam jenis jajanan yang khusus untuk perlengkapan upacara yadnya. Hasilnya, tiga sempel jenis jajanan Bali tersebut positif mengandung Rhodamin-B. Ketiga jenis jajanan itu masing-masing Begina, Apem, dan Bijik.

Terhadap temuan bahan berbahaya ini, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut untuk terus menyadarkan pedagang dan pembuat jajanan untuk menggunakan bahan yang memang direkomendasi dapat dicampur dalam bahan membuat pangan yang aman dikonsumsi. “Untuk jajanan Bali yang sempat kita uji itu masih ada yang mengandung Rhodamin-B. Ini masih menajdi pekerjaan rumah bagi pemerintah, bagaimana pedagang dan pembuatnya untuk sadar menggunakan bahan-bahan yang aman untuk kesehatan,” katanya.

Baca juga:  Operasional TPST di Denpasar Molor Lagi

Sementara itu, dari pengawasan pedagang hidangan khas saat buka puasa di kawasan Pasar Anyar, tim BBPOM Denpasar kembali melakukan uji terhadap 10 sampel hidangan untuk buka puasa. Hasilnya, semua sempel makanan tersebut dinyatakan negatif dari bahan berbahaya seperti Formalin, Mitamelelo, dan Rhodamin-B.

Selan itu, pedagang sudah menjaga kebersihan dan higienitas pangan yang dijual. Ini dibuktikan dengan digunakannya penjepit makanan saat pedagang mengambil pangan dagangannya. Pedagang juga menggunakan alas makanan dan semua hidangan ditutup dengan baik. “Sampel sudah menunjukkan hidangan buka puasa ini bebas bahan berbahaya. Dari tahun lalu juga sudah kemajuan di mana pedagang sudah menjaga higienitas setiap makanan yang dijual dan ini kita harapkan terus ditingkatkan,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Mengkhawatirkan, Harga Beras Naik Lebih dari 20 Persen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *