SURABAYA, BALIPOST.com – Kapolda Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, Minggu (13/5) saat meninjau lokasi pengeboman di Gereja Pantekosta (GPPS), Jl. Arjuno mengatakan ada sejumlah bom aktif yang dicoba untuk dilucuti aparat kepolisian. Ia mengutarakan sejumlah bom aktif itu ada di GPPS yang berlokasi di Jl. Arjuno dan GKI di Jl. Diponegoro. “Untuk yang di GKI, ada bom yang masih didekap pelaku,” katanya.

Kapolda tiba bersama Gubernur Jatim Soekarwo dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Arif Rahman. Rombongan juga bermaksud meninjau ke Gereja Kristen Indonesia (GKl), Jalan Diponegoro. Tapi terpaksa dibatalkan.

Baca juga:  Pasien COVID-19 yang Sembuh di Bali Bertambah Belasan Orang, Kasus Baru Masih Terjadi

Ini terjadi lantaran disinyalir masih ada bom aktif yang belum meledak. Petugas pengamanan meminta rombongan agar tidak turun dari mobil menuju lokasi ledakan.

Dikatakan Kapolda, dikutip dari wawancara di Metro TV, TKP di Gereja Santa Maria Tak Bercela sudah relatif bersih dan sedang dilakukan olah TKP. Sedangkan dua TKP lainnya, yakni di GPPS Jl. Arjuno dan GKI Jl. Diponegoro masih dilakukan penyisiran bom aktif.

Baca juga:  Boat Rute Nusa Penida-Sanur Tenggelam di Perairan Ketewel

Sebelumnya, ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di Surabaya. Dalam waktu hampir bersamaan, ada tiga gereja besar yang menjadi TKP ledakan.

Tiga lokasi ledakan itu menurut data kepolisian, terjadi tepat di depan gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, GKI Diponegoro di jalan Raya Diponegoro, dan di Gereja Pantekosta (GPPS) di jalan Arjuno.

Dari update terbaru pihak kepolisian, korban tewas bom gereja di Surabaya terus bertambah. Untuk sementara, ada 9 orang tewas dan 40 luka-luka. “Untuk saat ini ada 9 orang meninggal dunia. Untuk luka-luka ada 40 orang,” tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. (Bambang Wili/balipost)

Baca juga:  Penambahan Kasus COVID-19 Bali Masih di Atas 100, Kematian Juga Dilaporkan
BAGIKAN