Petani saat memetik jeruk. Diyakini harga jeruk akan terus meningkat hingga beberapa hari kedepan. (BP/nan)

BANGLI, BALIPOST.com – Harga jeruk diyakini bakal terus mengalami peningkatan hingga beberapa hari kedepan. Hal itu menyusul hasil produksi jeruk yang dihasikan petani di Kintamani sedikit. Disamping itu dalam waktu dekat juga bakal ada bulan Ramdhan dan hari raya besar umat Hindu yakni Galungan dan Kuningan.

“Saat ini buah jeruk jenis siem harganya tembus Rp 10 ribu per kilogram. Kenaikan harga jeruk di tingkat petani masih berpotensi terjadi. Karena selain produksinya sedikit, sekarang juga akan memasuki bulan Lebaran dan Hari Raya Galungan dan Kuningan,’’ucap petani jeruk asal Manikliu, Kintamni Nengah Sugiman, Jumat (27/4).

Baca juga:  Karena Alasan Ini, Pengerjaan Pasar Rakyat Jungutbatu Dihentikan

Kata Sugiman, selain jeruk jenis siem, karena belum memasuki musim panen raya, harga jeruk jenis slayer juga mengalami peningkatan harga. Kini jeruk slayer tembus di kisaran Rp 3 ribu- Rp 5 ribu per kilogramnya. Harganya yang cenderung normal membuat petani meraup untung cukup banyak.

Kata dia, untuk musim panen raya jeruk biasanya terjadi di bulan Agustus hingga Oktober. Dan saat itu biasanya harga jeruk relatif labil. “Dibandingkan bulan sebelumnya, harga jeruk sekarang sudah membaik. Sebelumnya untuk jenis siem per kilonya hanya laku dijual Rp 7-8 ribu,” jelas petani berkumis itu.

Baca juga:  Terkendala Pemasaran, Pengembangan Beras Hitam Tersendat

Lebih lanjut dikatakannya, curah hujan yang cukup tinggi pada bulan Februari-Maret lalu diakui sangat mempengaruhi produksi jeruk tahun ini baik kualitas maupun kuantitasnya. Tetapi memasuki bulan April, curah hujan berkurang sehingga perkembangannya jeruk menjadi membaik. “Harga juga sangat dipengaruhi hukum pasar. Sekarang produksi masih sedikit karena belum panen raya sehingga harganya bagus,” tutupnya. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *